Kompas TV nasional sapa indonesia

Kenali Tahapan KDRT: Mulai dari Verbal, Kekerasan Ekonomi, hingga Fisik

Kompas.tv - 5 Februari 2022, 11:19 WIB
kenali-tahapan-kdrt-mulai-dari-verbal-kekerasan-ekonomi-hingga-fisik
Sejumlah pembicaraa saat tampil pada program Sapa Indonesia Akhir Pekan Kompas TV, Sabtu (5/2/2022). Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) bukan hanya berupa kekerasan fisik semata, tapi juga berupa kekerasan verbal dan kekerasan ekonomi. (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV – Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) bukan hanya berupa kekerasan fisik semata, tapi juga berupa kekerasan verbal dan kekerasan ekonomi.

Komisioner Komisi Nasional (Komnas) Perempuan Mariana Amiruddin mengatakan, ada tahapan dalam KDRT, mulai dari kekerasan verbal berupa kata-kataa kasar.

“Ada yang bentuknya verbal, dengan kata-kata kasar, yang menjatuhkan martabat seseorang dalam rumah tangga,” ucapnya saat menjadi narasumber dalam Sapa Indonesia Akhir Pekan Kompas TV, Sabtu (5/2/2022).

Selain kekerasan verbal berupa kata-kata kasar, ada juga kekerasan ekonomi, yakni si suami enggan memberikan nafkah.

Baca Juga: Dampak Langsung KDRT pada Anak, Kekerasan dalam Hubungan Cinta akan Dianggap Normal

Padahal dalam Undang-undang Perkawinan, suami adalah pihak yang  harus menafkahi.

“Seringkali perempuan akan mengalami dampak kekerasan ekonomi, misalnya bukan karena dia tidak bisa mencari nafkah atau penghasilannya sedikit.”

“Tapi karena memang suami memang tidak mau memberi nafkah untuk menekan istri misalnya,” lanjut dia.

Dari sejumlah kekerasan dalam rumah tangga tersebut, kekerasan fisik merupakan yang termudah untuk diadukan dan didampingi. Sebab, pada kekerasan fisik ancamannya terlihat langsung.

Menurutnya, Komnas Perempuan tidak sekali dua kali menerima pengaduan tentang kekerasan fisik, bahkan ada yang mengakibatkan ancaman pembunuhan.

“Ada suami yang mengejar-ngejar istri yang sedang mengadu, dengan membawa senjata tajam. Jadi menurut saya ini bukan persoalan sederhana, tetapi ini sesuatu yang harus kita lindungi dan juga dampingi, bahkan secara psikologi.”

Mariana membenarkan bahwa jika kasus KDRT tidak diadukan, akan menjadi seperti bola salju.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x