Kompas TV nasional peristiwa

Pengungsi Afghanistan Terkatung-katung di Indonesia, MUI: UNHCR Jangan Lepas Tangan

Kompas.tv - 2 Januari 2022, 15:22 WIB
pengungsi-afghanistan-terkatung-katung-di-indonesia-mui-unhcr-jangan-lepas-tangan
Aksi unjuk rasa pengungsi Afghanistan di depan kantor UNHCR, Selasa (24/8/2021). MUI mendesak UNHCR bertanggung jawab dan tidak lepas tangan atas nasib pengungsi Afghanistan yang terkatung-katung di Indonesia. (Sumber: Kompas.TV/Bongga Wangga )
Penulis : Dedik Priyanto | Editor : Edy A. Putra

JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Majelis Ulama Indonesia Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional Sudarnoto Abdul Hakim mendesak agar United Nations High Commisioner For Refugees (UNHCR) segera menyelesaikan persoalan para pengungsi yang sudah lama terkatung-katung di Indonesia, khususnya dari Afghanistan.

Urusan pengungsi ini, kata Sudarnoto, harus segera diselesaikan sebab para pengungsi saat ini merasa berada dalam ketidakpastian.

Para pengungsi Afghanistan ini, lanjut dia, ditampung untuk sementara di beberapa wilayah Indonesia.

Selama dalam penampungan, masyarakat Indonesia memperlakukan dengan baik dan memberikan bantuan untuk berbagai keperluan hidup sehari-hari.

“Meskipun demikian, UNHCR juga harus tunjukkan sikap yang bertanggung jawab dan profesional di mata bangsa Indonesia. Jangan lepas tangan, ini tidak etis membebani Indonesia,” ujar Sudarnoto Abdul dalam siaran persnya, sebagaimana dikutip KOMPAS TV dari Antara, Sabtu (1/1/2021).

Baca Juga: Penertiban Pengungsi Afghanistan Ricuh di Kota Medan Ricuh

Sudarnoto lantas mengatakan, UNHCR harus berhasil meyakinkan negara-negara pemberi suaka politik agar segera membuka diri dan menerima para pengungsi.

Ini, kata dia, adalah langkah produktif dan bisa menjadi solusi bersama bagi UNHCR, Indonesia, negara pemberi suaka politik, dan pengungsi.

“Desakan UNHCR kepada pemerintah Indonesia sebetulnya tidak perlu dilakukan. Ini mengesankan bahwa pemerintah dan bangsa Indonesia tidak peduli kepada masalah-masalah kemanusiaan," ujarnya.

"Yang justru harus dilakukan oleh UNHCR saat ini ialah segera menyelesaikan para pengungsi Afghanistan yang sudah lama terkatung-katung di Indonesia."

Pria yang juga dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu menilai, UNHCR membiarkan para pengungsi berada dalam ketidakpastian.

Kata Sudarnoto, para pengungsi memiliki hak hidup, karena itu UNHCR harus segera mengirim mereka ke negara-negara pemberi suaka politik.

“Membiarkan para pengungsi berlama-lama dalam ketidakpastian, sama saja membiarkan hak-hak hidup hidup dan martabat mereka terlanggar. Dan ini sama saja membunuh mereka secara perlahan-lahan; membunuh harapan dan masa depan mereka,” kata dia.

Baca Juga: Kembali Rusuh, Pengungsi Afghanistan Hadang Mobil Polres Jakarta Pusat yang Bawa Tahanan

Potensi Pengungsi Baru karena UNHCR Dianggap Lamban

Sudarnoto berpendapat, selama UNHCR tidak menunjukkan keseriusannya dalam menyelesaikan soal pengungsi ini, gelombang pengungsi baru akan terus masuk ke perairan Indonesia, termasuk warga Rohingya.

“Kuat kesan bahwa UNHCR sangat lamban menyelesaikan soal pengungsi Afghanistan ini. Dan sekarang, Indonesia diminta untuk menerima beban dengan pengungsi Rohingnya," ungkapnya.

"Harusnya UNHCR jangan membebani pemerintah dan bangsa Indonesia dengan mendesak-desak agar pemerintah Indonesia segera menerima pengungsi Rohingnya."

Ini sikap yang tidak etis, lanjut dia, apalagi jelas UNHCR telah membiarkan pengungsi Afghanistan dalam keadaan sengsara di Indonesia.

Baca Juga: Nasib Pengungsi Afghanistan di Indonesia di Tengah Situasi Kabul usai Taliban Berkuasa

Ia mengatakan, pemerintah dan bangsa Indonesia akan memberikan bantuan melalui program kemanusiaan khususnya kepada para pengungsi.

“Komitmen bangsa Indonesia terhadap kemanusiaan tidak pernah diragukan dan selama ini telah ditunjukkan menangani berbagai masalah kemanusiaan antara lain tragedi kemanusiaan yang menimpa bangsa dan rakyat Palestina sebagai akibat genosida Israel."

Sudarnoto menjelaskan, baik pemerintah maupun kekuatan-kekuatan masyarakat sipil termasuk ormas-ormas Islam, banyak lembaga filantropi dan para tokoh agama, telah secara konkret memberikan perhatian kuat untuk program kemanusiaan ini.

“Hal yang sama juga ditunjukkan untuk para pengungsi Vietnam di Pulau Galang beberapa puluh tahun yang silam. Bahkan juga kepada pengungsi Afghanistan,” kata dia.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x