Kompas TV nasional kesehatan

Klaim Bio Farma, Alat Tes mBioCov-19 Dapat Deteksi Varian Omicron dengan Akurasi 100 Persen

Kompas.tv - 7 Desember 2021, 21:04 WIB
klaim-bio-farma-alat-tes-mbiocov-19-dapat-deteksi-varian-omicron-dengan-akurasi-100-persen
Ilustrasi temuan kasus Covid-19 varian Omicron. Bio Farma klaim alat uji PCR COVID-19, mBioCoV-19, dapat mendeteksi varian Omicron (B.1.1.529) dengan akurasi 100%.(Sumber: iStockphoto/Thomas Faull)
Penulis : Isnaya Helmi | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV - PT Bio Farma (Persero) mengeklaim alat uji PCR COVID-19, mBioCoV-19, dapat mendeteksi varian Omicron (B.1.1.529) dengan akurasi 100%, dari sampel yang telah diujikan.

Diketahui, mBioCoV-19 t yang dapat mendeteksi varian Omicron dalam sampel swab maupun sampel kumur ini.merupakan produk kolaborasi Nusantics, perusahaan R&D bioteknologi nasional dengan BUMN PT. Biofarma.

Direktur Utama PT. Bio Farma, Honesty Basyir mengatakan bahwa mBiocov-19 memiliki keunggulan dalam mendeteksi varian-varian virus Covid-19, termasuk Omicron.

“mBioCov-19 sudah tervalidasi memiliki desain akurat yang mampu mendeteksi berbagai mutasi dan yang terakhir, 100% dapat mendeteksi varian Omicron,” kata Honesty dlam keterangan resminya, Selasa (7/12/2021). 

Dia menambahkan kerjasama antara PT. Bio Farma dan Nusantics sejak awal didasari atas komitmen penuh dalam berinovasi.

Lebih lanjut, dia menekankan dengan kemampuan mBioCoV-19 mendeteksi varian omicron,
maka telah menjawab pertanyaan publik mengenai ketersediaan alat uji PCR di dalam negeri yang dapat mendeteksi varian Covid-19 tersebut.

“Saya menegaskan bahwa Indonesia memiliki alat uji PCR yang dapat mendeteksi varian-varian mutasi virus Covid-19, termasuk varian Omicron,” tegas Honesty.

Honesty kemudian mengimbau agar masyarakat Indonesia tidak lengah di ujung pandemi ini.

“Di belahan Bumi bagian Utara yang mulai memasuki musim dingin, Omicron sudah mulai menjadi ancaman utama. Saat ini Indonesia berada dalam situasi yang jauh lebih baik. Tugas kita bersama adalah untuk terus menjaga situasi agar kondusif, dan bahkan membaik," ujarnya. 

Baca Juga: Cegah Penyebaran Omicron, DPR Larang Anggota Legislatif Kunker ke Luar Negeri

"Jangan sampai karena lengah testing, jerih payah kita yang sudah sukses mengatasi variant Delta kemarin sia-sia. Tidak semua testing dapat mendeteksi mutasi secara spesifik,” lanjut Honesty.

Sementara itu, Sharlini Eriza Putri selaku CEO dan co-founder Nusantics, mengungkapkan teknologi yang dikembangkan oleh Nusantics dapat memprediksi arah mutasi Covid-19 dengan menggunakan helicase dan RdRp sebagai target gene, sehingga memberikan akurasi yang sangat tinggi.

“Helicase dan RdRp merupakan gen target inti dari virus SARS-CoV-2 yang membawa informasi tentang enzim penting dalam replikasi virus, sehingga meskipun virus tersebut bermutasi, dengan menguji gen target helicase dan RdRp, akan diperoleh data-data RT-PCR yang akurat terkait variant virus,” kata Revata.

Penting untuk diketahui bahwa tidak semua alat uji Covid-19.yang berada di pasaran saat ini dapat mendeteksi seluruh varian virus Covid-19.

Hal ini disebabkan oleh banyaknya mutasi di daerah gen target seperti gen Nucleocapsid (N) dan gen Spike (S), yang dapat mengurangi sensitivitas dari alat uji Covid-19.

“Kemampuan riset dan teknologi untuk memprediksi mutasi virus yang digunakan cukup advanced, sehingga tidak semua perusahaan R&D memiliki kemampuan untuk mendesain dan memproduksi alat uji yang dapat mendeteksi keseluruhan varian virus yang ada dan yang akan datang,” jelas Revata.

Sebagai informasi, kerjasama Nusantics dengan BUMN PT. Bio Farma dimulai sejak awal pandemi Covid-19. di tahun 2020 lalu.

Pada bulan Mei 2020, PT. Bio Farma dan Nusantics meluncurkan BioCoV-19 generasi pertama, disusul dengan mBio-Cov-19 generasi kedua pada September 2020.

Alat uji PCR ini dapat mendeteksi varian CoVid-19, termasuk varian Delta (B.1.617.2) dan Omicron (B.1.1.529) dalam sampel swab. 

Baca Juga: Pembuat Sotrovimab Klaim Obat Covid-19 Mereka Efektif Lawan Seluruh Mutasi Varian Omicron




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x