Kompas TV nasional politik

Apresiasi Loyalis Anas Urbaningrum, Demokrat Sindir Moeldoko yang Tak Berani Bentuk Parpol Baru

Kompas.tv - 31 Oktober 2021, 10:12 WIB
apresiasi-loyalis-anas-urbaningrum-demokrat-sindir-moeldoko-yang-tak-berani-bentuk-parpol-baru
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko saat memberi sambutan di pembukaan Dexa Award Science Scholarship 2021 secara virtual, Rabu (30/6/2021) (Sumber: Tangkap Layar/Nurul)
Penulis : Tito Dirhantoro | Editor : Fadhilah

JAKARTA, KOMPAS.TV - Partai Demokrat mengapresiasi langkah sejumlah loyalis mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum yang membentuk partai baru bernama Partai Kebangkitan Nusantara (PKN).

Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengatakan, tindakan loyalis Anas Urbaningrum tersebut merupakan langkah yang berani.

Baca Juga: Demokrat Sambut Baik Partai Baru Bentukan Gede Pasek yang Jaring Loyalis Anas Urbaningrum

Sebab, kata Herzaky, mereka secara terang-terangan berani menyatakan membentuk partai baru, tidak seperti Moeldoko malah mencoba mengambil alih partai politik yang sudah ada.

"Keberanian yang bahkan melebihi keberanian seorang Kepala Staf Presiden dan pensiunan Jenderal seperti Moeldoko yang tidak tahu malu dan masih terus berupaya merampas Partai Demokrat pasca-KLB ilegal yang gagal total dan tak berani serta tak memiliki kemampuan membentuk parpol baru," kata Herzaky dalam keterangan resminya yang dikutip pada Minggu (31/10/2021).

Herzaky menambahkan, mendirikan partai politik merupakan bentuk kemerdekaan berserikat dan berkumpul yang dilindungi oleh konstitusi.

Baca Juga: Gede Pasek Yakin Setelah Bebas Anas Urbaningrum Kembali Berpolitik dan Gabung ke PKN

Dengan bertambahnya jumlah partai politik, kata dia, maka dapat diartikan semakin banyak orang yang berupaya memperjuangkan nasib dan aspirasi rakyat melalui organisasi politik.

Ia menuturkan, Partai Demokrat juga berharap agar partai-partai politik baru di Indonesia memiliki komitmen kuat dalam menjaga iklim demokrasi yang kondusif dan sehat.

"Semakin memperkaya khasanah pemikiran dan gagasan-gagasan besar serta segar dalam membangun bangsa ini, menuju Indonesia Emas 2045,” ujarnya.



Sumber : Kompas.com


BERITA LAINNYA



Close Ads x