JAKARTA, KOMPAS.TV - Panic attact atau serangan panik sering kali menimpa siapa saja. Agar tidak gegabah dan salah menyikapi panic attack, tentunya kita perlu mengenali ciri-ciri dan penyebab serangan ketakutan panik tersebut.
Dengan mengenali ciri-ciri dan penyebabnya, maka langkah untuk menyikapinya pun akan efektif.
Simak berikut ciri dan penyebab panic attack:
Mind UK mencatat, seperti dilansir dari Kompas.com, sejumlah ciri-ciri panic attack yang mungkin dialami seseorang sebagai berikut.
Sebelum itu, perlu diketahui bahwa selama panic attack berlangsung, gejala fisik dapat menumpuk dengan sangat cepat.
Gejala dan ciri panic attact meliputi:
Baca Juga: 5 Manfaat Berjalan Kaki Setiap Hari, Salah Satunya Bisa Kurangi Stres!
Selama panic attactk, kita juga mungkin merasa sangat takut kehilangan kendali, takut akan pingsan, takut mengalami serangan jantung, dan takut mati.
Ketika berada di situasi tersebut, kita mungkin merasa takut untuk pergi keluar atau ke tempat umum sendirian karena khawatir akan mengalami panic attack lagi.
Jika ketakutan menjadi sangat kuat, kondisi itu bisa disebut agorafobia.
Umumnya, situasi yang memicu 'panic attack' adalah situasi dimana seseorang merasa terancam dan tidak dapat kabur dari situasi tersebut, sehingga memicu respons tubuh untuk melawan atau lari.
Selain itu, menurut University of Michigan Health, panic attack juga dapat disebabkan oleh kondisi lain, seperti:
Beberapa penelitian lain menunjukkan, bahwa 'panic attack' kebanyakan terjadi selama masa remaja atau dewasa awal.
Namun tak dipungkiri, orang-orang dari segala usia, termasuk anak-anak, dapat mengalami kondisi ini.
Baca Juga: Perlu Diketahui, 5 Cara Ini Dapat Atasi Serangan Panik dengan Cepat
Sementara dari jenis kelamin, wanita dua kali lebih mungkin mengalami panic attack daripada pria.
Seseorang juga memiliki peluang lebih tinggi mengalami panic attack jika memiliki orangtua dengan depresi atau gangguan bipolar.
Panic attack adalah kondisi ketika seseorang merasakan gelombang ketakutan yang intens, yang dicirikan oleh sesuatu yang tidak terduga dan intensitasnya dapat melemahkan.
Kondisi tersebut sering kali menyerang tiba-tiba, tanpa peringatan apa pun, dan terkadang tanpa pemicu yang jelas.
Bahkan, serangan panik tersebut dianggap bisa terjadi ketika kita sedang bersantai atau tidur.
Panic attack bisa menjadi bagian dari gangguan lain, seperti gangguan panik, fobia sosial, atau depresi, atau bisa juga hanya mengalami satu atau lebih episode panik, tapi sangat bahagia dan sehat.
Apa pun penyebabnya, 'panic attack' dapat diobati dan ada terapi atau cara untuk mengurangi bahkan menghilangkan gejala 'panic attack'.
Baca Juga: 6 Cara Sederhana Ringankan Stres, Apa Saja?
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.