Kompas TV nasional kesehatan

Tidak Selalu Kanker, Ini 7 Penyebab Nyeri di Area Payudara

Kompas.tv - 7 Oktober 2021, 03:05 WIB
tidak-selalu-kanker-ini-7-penyebab-nyeri-di-area-payudara

Ilustrasi rasa nyeri pada payudara. Meski sebagian perempuan akan merasa khawatir jika merasa nyeri di area payudara, namun nyeri pada payudara tak selalu disebabkan oleh kanker. (Sumber: Shutterstock via Kompas.com)

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Vyara Lestari

Ilustrasi rasa nyeri pada payudara. Meski sebagian perempuan akan merasa khawatir jika merasa nyeri di area payudara, namun nyeri pada payudara tak selalu disebabkan oleh kanker. (Sumber: Shutterstock via Kompas.com)

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV – Sebagian perempuan akan merasa khawatir jika merasa nyeri di area payudara. Tak jarang kekhawatiran itu muncul karena ketakutan terhadap penyakit kanker.

Dilansir Kompas.com, nyeri payudara sering disebut mastalgia, adalah rasa nyeri dan sakit pada area payudara yang menjadi gejala kondisi kesehatan tertentu.

Nyeri dapat terjadi pada salah satu atau kedua payudara, tak jarang rasa nyeri itu sangat mengganggu disertai bengkak, berat, rasa tertusuk, terbakar, atau sesak.

Nyeri pada payudara tidak selalu disebabkan oleh kanker. WebMD melansir sejumah penyebab nyeri payudara tanpa disertai benjolan. Berikut di antaranya:

1. Nyeri payudara siklik
Nyeri payudara dapat disebabkan oleh hormon dan siklus reproduksi perempuan. Sehingga, bisa jadi nyeri tersebut bersifat siklus.

Pada kondisi ini, payudara terasa sakit, berat, bengkak, atau tampak kental di kedua payudara, terutama daerah atas dan luar.

Kondisi ini sering terjadi pada perempuan dalam usia subur, sekitar 20-an dan 30-an, atau mendekati menopause.

2. Nyeri payudara nonsiklik

Meski ada nyeri payudara yang disebabkan oleh hormon, ada juga nyeri yang dipicu oleh alasan selain hormon.

Baca Juga: Simak, Ini Cara Mengenali Kanker Payudara dan Mendeteksinya Lebih Dini

Rasa sakitnya termasuk nyeri, terbakar, dan sesak di satu payudara pada area tertentu, bersifat konstan atau tidak dapat diprediksi. Biasanya ini terjadi pada perempuan yang telah melewati masa menopause.

3. Menyusui

Menyusui dapat menyebabkan rasa nyeri di puting payudara, khususnya saat bayi menempel padanya, rasanya mungkin seperti cubitan tajam.

Nyeri akibat menyusui juga dapat menyebabkan puting pecah-pecah dan berdarah.

Pastikan mengoleskan beberapa tetes susu di atas puting untuk melunakkannya sebelum menyusui.

4. Perubahan payudara fibrokistik

Sekitar setengah perempuan berusia 20-an hingga 50-an pernah merasakan nyeri akibat perubahan payudara fibrokistik.

Perubahan ini normal pada payudara, terutama di bagian terluar payudara. Rasanya seperti ada tali di sekitar payudara.

Jaringan fibrosa (jaringan payudara yang seperti bekas luka atau tali) dan kista (kantung berisi cairan) terbentuk di payudara.

Ini bisa menyakitkan, tetapi itu normal dan biasanya tidak berbahaya.

Baca Juga: Ramai Payudara Membesar Usai Suntik Vaksin Covid-19 Buatan Pfizer, Ini Kata Ahli

5. Infeksi

Nyeri payudara akibat mastitis (radang kelenjar susu) dapat terjadi pada perempuan yang sedang menyusui, pada usia berapa pun.

Jika puting lecet dan iritasi, kondisi ini akan mengembangkan bakteri yang menyebabkan infeksi jaringan payudara yang menyakitkan.

6. Cedera

Cedera juga dapat menyebabkan rasa nyeri pada area payudara, misalnya trauma akibat menjalani operasi atau implan.

Terkadang cedera dapat menyebabkan pembuluh darah payudara membengkak dan gumpalan darah terbentuk.

7. Iriasi kulit

Iritasi kulit yang disebut dermatitis dapat mengakibatkan rasa nyeri pada area payudara. Mereka mungkin mengalami ruam atau bengkak di sekitar puting.

Istilah dermatitis mencakup kondisi seperti eksim dan dermatitis kontak, sehingga kondisi kulit menjadi sensitif dan perlu perhatian khusus.

Tidak semua nyeri payudara disebabkan oleh kanker. Tetapi, jika nyeri sudah dalam tahap menganggu, sebaiknya segera berkonsultasi ke dokter.



Sumber : Kompas.com



BERITA LAINNYA



Close Ads x