Kompas TV internasional kompas dunia

Ramai Payudara Membesar Usai Suntik Vaksin Covid-19 Buatan Pfizer, Ini Kata Ahli

Kompas.tv - 26 Juli 2021, 17:46 WIB
ramai-payudara-membesar-usai-suntik-vaksin-covid-19-buatan-pfizer-ini-kata-ahli
Vaksin Covid-19 buatan Pfizer dan BioNTech (Sumber: BioNTech via Xinhua)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Fadhilah

SYDNEY, KOMPAS.TV - Makin banyak perempuan di dunia yang berbagi keterkejutan mereka saat mengetahui payudara mereka "membesar" setelah suntikan vaksin Covid-19. Sementara para ahli menjelaskan mengapa hal itu terjadi.

Wanita yang menjalani vaksinasi Covid-19 menggunakan vaksin Pfizer melaporkan efek samping yang tidak terduga, dimana mengklaim payudara mereka tumbuh lebih besar setelah vaksinasi.

Vaksin buatan Pfizer adalah salah satu dari dua vaksinasi yang saat ini diluncurkan di seluruh Australia dalam perang melawan Covid-19.

Efek samping yang umum dari vaksin Covid-19 termasuk rasa sakit di tempat suntikan, sakit kepala, kelelahan, atau merasakan gejala seperti flu.

Seperti dilansir News.com.au, makin banyak wanita yang menyadari payudara mereka "membesar" setelah menerima suntikan vaksin Covid-19, yang disebut sebagai "Pembesaran Payudara ala Vaksin Pfizer".

Menurut Departemen Kesehatan Australia, kelenjar getah bening yang meradang adalah efek samping yang kurang umum dari vaksinasi.

Baca Juga: KONTEN DEWASA - ANDREA GUNAWAN BAHAS OPERASI PAYUDARA DAN SEX

Di Amerika Serikat, di mana peluncuran vaksinasi lebih maju dari Australia, jajaran dokter melaporkan pertambahan perempuan bikin janji untuk mammogram setelah beberapa waktu menjalani suntikan vaksin Covid-19.

Dr. Laura Esserman, direktur Pusat Perawatan Payudara Universitas California San Francisco, mengatakan, sebagian perempuan khawatir atas kemungkinan pembengkakan kelenjar getah bening, yang merupakan salah satu pertanda kanker, setelah mereka menjalani vaksinasi Covid-19.

"Saya yakin ratusan ribu perempuan pasti akan terkena dampak ini," kata Dr Esserman kepada ABC7 Chicago.

Sebuah studi yang diterbitkan oleh Radiological Society of North America baru-baru ini menyimpulkan limfadenopati yang diinduksi vaksin adalah efek samping yang penting bagi dokter, pasien, dan peneliti kanker untuk diwaspadai karena dapat mengakibatkan diagnosis kanker yang salah.

Meskipun tidak jelas berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk pembengkakan di beberapa kelenjar getah bening wanita untuk turun, namun penting untuk dicatat, ini adalah efek "sementara". Jadi, pembesaran payudara itu hanya sementara.

Di Australia, wanita di atas 50 tahun yang membutuhkan mammogram secara teratur telah disarankan untuk melakukan mammogram terlebih dahulu, atau menundanya hingga enam minggu setelah vaksinasi, untuk menghindari kebingungan.

Baca Juga: Penelitian Temukan Dua Dosis Vaksin Covid-19 Pfizer dan AstraZeneca Efektif Lawan Varian Delta



Sumber : Kompas TV/news.com.au

BERITA LAINNYA



Close Ads x