Kompas TV nasional breaking news

Pembatalan Keberangkatan Jemaah Haji Tahun 2021 Harus Jadi Evaluasi Pemerintah untuk Tahun Mendatang

Kompas.tv - 3 Juni 2021, 14:23 WIB
pembatalan-keberangkatan-jemaah-haji-tahun-2021-harus-jadi-evaluasi-pemerintah-untuk-tahun-mendatang
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas saat Konferensi Pers Penjelasan Kebijakan Penyelenggaraan Ibadah Haji 1442 H/2021 M (Sumber: istimewa)
Penulis : Hedi Basri | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pemberangkatan jemaah haji tahun 2021 resmi ditiadakan. Selain Indonesia tidak mendapat izin dari Arab Saudi,  juga karena mempertimbangkan kesehatan jemaah.

Hal tersebut disampaikan Menteri Agama Yaqut Colil Qoumas melalui keterangan persnya, Kamis (3/6/2021).

Menanggapi pembatalan tersebut, Ketua Serikat Penyelenggra Umrah dah Haji (SAPUHI) Syam Resfiadi, mengatakan batalnya haji tahun ini harus menjadi eavaluasi dan pembelajaran haji tahun mendatng.

Sebenarnya, sejak awal Syam menyatakan sebaiknya tahun ini ibadah haji ditiadakan.

Menurut dai, pelaksanan haji di kondisi pandemi seperti ini lumayan berat. Selain harus protokol kesehatan juga biaya yang pasti bertambah.

"Sebaiknya mungkin tidak ada," kata Syam kepada KOMPAS TV, Kamis (3/6/2021).

Jika pun haji ada, lanjutnya, pasti akan dilakukan pemotongan kuota. Kondisi itu yang kata Syam, justru akan menambah biaya dan potensi kerugian bagi penydia jasa umrah dan haji.

"Misal pada waktu normal kita harus bayar 100, sekarang harus 200. Bus yang mestinya 100 persen, jadi cuman 50 persen. Kurangnya kan kita yang nambahin," kata Syam memisalkan.

Baca Juga: Tak Ada Tindakan Pemerintah, Serikat Penyelenggara Umrah dan Haji Minta Haji Tahun Ini Ditunda

Oleh karena itu, Syam menegaskan bahwa pemerintah mesti menjadikan pelajaran pembatalan haji tahun ini untuk persiapan lebih matang tahun depan.

Ia berharap presiden melalui Kemeterian Agama (Kemenag) mengevaluasi urusan haji tahun ini untuk mematangkan pelaksanan tahun selanjutnya.

"Harus dipersiapkan baik-baik. Sembari petugas kita di sana bejar dan beradaptasi pelaksanaan haji di tengah pandemi," terang Syam.

Kalaupun soal vaksin, lanjut Syam, pemerintah sebaiknya melaksanakan vaksin ke seluruh jemaah dan menjelaskan vaksin itu berguna hingga berapa lama.

Kata dia, harus dipastikan bahwa vaksin itu akan masih berlaku di musim haji tahun depan.

"Kan, selama ini tidak ada penjelasan, ini vaksin akan bertahan 1 atau 2 tahun. Tidak ada," harap Syam.

Baca Juga: Menag: Indonesia Batal Berangkatkan Calon Jemaah Haji 2021



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x