Kompas TV nasional politik

Jubir Prabowo: Anggaran 1.700 Triliun Modernisasi Alutsista Buat Formulasi 5 Sampai 25 Tahun

Kompas.tv - 2 Juni 2021, 22:20 WIB
jubir-prabowo-anggaran-1-700-triliun-modernisasi-alutsista-buat-formulasi-5-sampai-25-tahun
Juru Bicara Menteri Pertahanan RI, Dahnil Anzar Simanjuntak (Sumber: Dok Kemenhan RI)
Penulis : Johannes Mangihot | Editor : Deni Muliya

JAKARTA, KOMPAS.TV – Juru Bicara Menhan Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak menjelaskan anggaran Rp1.700 triliun untuk modernisasi alutsista masih sebatas draf dan masih dalam pembahasan.

Termasuk soal skema pinjaman luar negeri dalam pembiayaan modernisasi alutsista.

Dahnil menjelaskan Kemenhan memberikan beberapa formulasi dalam modernisasi alutsista.

Formulasi modernisasi alutsisat tersebut dituangkan dengan waktu jangka panjang, yakni lima hingga 25 tahun yang terbagi dalam lima rencana strategis (Renstra). 

Baca Juga: Anggaran Alutsista Kemenhan Capai Rp1.700 Triliun, Ini Tanggapan Ketua DPR Puan Maharani

Dahnil mencontohkan formulasi yang ditawarkan Kemenhan, semisal skema dengan anggaran sekitar 124 miliar USD yakni untuk 25 tahun.

Ada juga dengan anggaran 50 persen dari 124 USD.

“Itu didesain menggunakan lima renstra, jadi sepanjang waktu 25 tahun itu kemudian dibelanjakan fokusnya di renstra pertama sehingga kita memperoleh Alpahankam yang ideal pada tahun 2025,” ujar Dahnil saat dihubungi dalam program Kompas Bisnis Kompas TV, Rabu (2/6/2021).

Dahnil menambahkan, dalam pemenuhan modernisasi alutsista ini juga mengedepankan kerja sama dalam memperkuat industri pertahanan dalam negeri.

Dalam catatan perencanaan Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan Kementerian Pertahanan dan Tentara Nasional Indonesia Tahun 2020-2024 (Alpalhankam) banyak negara yang menjadi target produsen penyedia.

Baca Juga: Bahas Anggaran Alutsista Yang Mencapai 1.700 Triliun, Rapat Digelar Tertutup di DPR

Negara yang menjadi target di perencanaan tersebut juga mengedepankan kerja sama dalam memperkuat industri pertahanan dalam negeri.

Hal ini, sambung Dahnil, yang membuat Kemenhan melibatkan Kementerian BUMN untuk mewujdukan kerja sama transfer teknologi di industri pertahanan.

“Kalau Renstra pertama sudah berjalan kita berharap, Renstra ke lima di 2044 kita tidak perlu lagi belanja Alpalhankam dari luar negeri karena sudah berhasil melakukan transfer teknologi secara maksimal. Arah itu didesain secara rinci oleh Kemhan pada saat ini,” ujar Dahnil.

Baca Juga: Jubir Menhan: Kami Akan Usut Bocornya Rancangan Perpres Alutsista

Sebelumnya Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto dipanggil Komisi I DPR untuk meminta penjelasan terkait anggaran Rp1.700 trilun untuk modernisasi alutsista dan skema pinjaman luar negeri dalam mewujudkan program modernisasi alutsista.

Prabowo menilai modernisasi alutsista menjadi kebutuhan yang sangat mendesak, mengingat banyaknya alutsista milik Indonesia yang sudah tua.

Di samping itu, kata Prabowo, alutsista yang modern juga dibutuhkan dalam menghadapi dinamika strategis yang berkembang dengan sangat cepat.

Baca Juga: Dipanggil DPR, Menhan Prabowo Jelaskan Anggaran Modernisasi Alutsista yang Capai 1.700 Triliun

"Sebagaimana diketahui, banyak alutsista kita sudah tua, sudah saatnya memang mendesak untuk diganti, kebutuhan-kebutuhan yang sangat penting," ujar Prabowo usai rapat kerja dengan Komisi I DPR RI, Rabu (2/6/2021).



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x