Kompas TV nasional peristiwa

Tolak Keras Tes Wawasan Kebangsaan, Advokat LBH Jakarta dan Aktivis ICW Alami Peretasan Digital

Kompas.tv - 17 Mei 2021, 15:55 WIB
tolak-keras-tes-wawasan-kebangsaan-advokat-lbh-jakarta-dan-aktivis-icw-alami-peretasan-digital
Ilustrasi KPK (Sumber: TOTO SIHONO)
Penulis : Ahmad Zuhad | Editor : Purwanto

JAKARTA, KOMPAS.TV - Para aktivis Indonesia Corruption Watch (ICW) dan advokat dari LBH Jakarta mengalami teror digital berupa pembajakan baru-baru ini terkait penolakan atas tes wawasan kebangsaan Komisi Pemberantasan Korupsi.

Hal ini terungkap pertama kali dari cuitan Dosen Hukum Sekolah Tinggi Hukum (STH) Jentera Alghiffari Aqsa.

“Akun WA beberapa aktivis @antikorupsi @LBH_Jakarta dan penolak TWK tidak bisa diakses atau dibajak,” cuit Ghiffari dari akun Twitter @AlghifAqsa.

Baca Juga: ICW Yakin TWK Pegawai KPK Dimanfaatkan Firli Bahuri Sebagai Upaya Balas Dendam

Ghiffari menyebut, teror digital ini sebagai langkah pengecut. Ia juga mengatakan, mengenal dekat para advokat yang terkena serangan digital itu dan mengetahui keamanan ponsel mereka telah ketat.

“Biasalah kalo mereka sudah terdesak. Teror digital jadi cara. Pengecut betul,” ujar Ghiffari.

“Sebagian gw tau ketat keamanan digital dan sudah 2step verification. Gak ada obatnya kayaknya, yg lain tunggu giliran aja,” beber Ghiffari.

Kabar soal pembajakan ini dipastikan kebenarannya oleh Ketua Advokasi Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) Muhammad Isnur.

“Iya… Ada beberapa (orang yang terkena pembajakan),” ujar Isnur kepada Kompas TV, Senin (17/5/2021).

Isnur mengungkapkan, salah satu korban pembajakan digital itu adalah Koordinator ICW Adnan Topan Husodo.

Menurutnya, korban pembajakan digital itu awalnya menerima spam atau telepon berkali-kali dari nomor tak dikenal.

Baca Juga: Kekecewaan Novel Baswedan, Plesetkan Slogan KPK Menjadi Berani, Jujur dan Pecat

“Iya, mereka mulai dengan ada banyak telepon, random (acak) dari nomor yang tidak jelas. Kemudian, tiba-tiba WA mereka sudah teretas,” tutur Isnur.

Tak cuma itu, serangan digital juga baru-baru ini dialami para narasumber dan moderator Konferensi Pers bertajuk “Menelisik Pelemahan KPK melalui Pemberhentian 75 Pegawai”.

“Kita sedang ada acara ini. Para narsum juga di-hack. Dan acara diganggu. Mute (tak bisa berbicara) otomatis, ada gambar-gambar porno,” kata Isnur lagi.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x