Kompas TV nasional sosial

Anggota DPR Fraksi PDIP Sindir Ahok, Kenapa Pertamina Masih Jual Premium

Kompas.tv - 7 April 2021, 18:10 WIB
anggota-dpr-fraksi-pdip-sindir-ahok-kenapa-pertamina-masih-jual-premium
Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok disindir anggota DPR RI fraksi PDIP karena Pertamina masih menjual bensin premium. (Sumber: KOMPAS.com/GHINAN SALMAN)
Penulis : Ahmad Zuhad | Editor : Deni Muliya

JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, Said Abdullah menyinggung Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Politisi PDIP itu menyindir Pertamina yang masih menjual bensin premium.

Awalnya, Said mengungkapkan rasa penasarannya mengapa Pertamina masih menjual bahan bakar minyak (BBM) jenis premium.

Ia membandingkan, negara-negara lain sudah tidak melakukan penjualan bensin premium semacam itu.

"Bensin kenapa kita masih premium, di seluruh dunia sudah enggak ada premium," kata Said dalam rapat dengar pendapat Badan Anggaran DPR RI, Rabu (7/4/2021), dikutip dari Kompas.com.

Baca Juga: Mahasiswa Demo Tolak Kenaikan Harga BBM di Sumatera Utara

Politisi kelahiran Sumenep itu menduga, pemerintah kalah dengan importir hingga menjual bensin premium.

Said pun mempermasalahkan mengapa Ahok mengabaikan para importir.

“Apa karena pemerintah kalah sama importir (makanya masih jual premium)? Kenapa Ahok tidak ngubek-ngubek importir itu, ya?" tanya Said.

Pihak Pertamina sebelumnya mengatakan keputusan menghapus bensiun premium atau Ron 88 ada di tangan pemerintah.

“Keputusan dihapus atau tidaknya sebuah produk BBM penugasan itu otoritasnya regulator, bukan di Pertamina,” kata Mas'ud Khamid, CEO Subholding Commercial and Trading Pertamina pada Sabtu (14/8/2020). 

Pihak pertamina sendiri, kata Mas’ud, mendukung penggunaan BBM dengan kualitas lebih baik yang lebih berdampak baik pada mesin kendaraan dan ramah lingkungan.

Wacana penghapusan bensin premium sempat ramai terdengar tahun lalu.

Pihak Pertamina berencana menghilangkan bensin premium di Jawa, Madura, dan Bali per 1 Januari 2021.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x