Kompas TV nasional sosok

Mengenang Cendekiawan Muslim Nurcholis Madjid yang Lahir 17 Maret 1939

Kompas.tv - 17 Maret 2021, 05:05 WIB
mengenang-cendekiawan-muslim-nurcholis-madjid-yang-lahir-17-maret-1939
Cendekiaswan Muslim Nurcholis Madjid (17 Maret 1939- 29 Agustus 2005) (Sumber: Kompasiana.com)
Penulis : Iman Firdaus

Baca Juga: Mahfud MD: Jika Negara Takluk pada yang Kuat, Harmoni Kebhinekaan Akan Rusak

Saat Indonesia dilanda krisis moneter 1998,  cak Nur bersama sejumlah tokoh diundang oleh Presiden Soeharto. Cak Nur termasuk salah satu yang menyarankan agar Soeharto mundur guna menghentikan aksi kerusuhan. 

Dan setelah Soeharto lengser, Cak Nur meminta agar masyarakat Indonesia juga harus mampu melihat jasa-jasa presiden kedua itu. Dalam sebuah seminar, Guru Besar IAIN Jakarta ini mengatakan bahwa dalam hal tertentu Soeharto punya jasa terhadap umat Islam. 

Setidaknya, selama Soeharto  berkuasa, ribuan masjid (Masjid Amal Bakti Muslim Pancasila) didirikan di seluruh pelosok Indonesia. Soeharto juga  memberikan ruang kepada kaum santri melalui pemberian pendidikan yang murah kepada seluruh lapisan rakyat.  

Baca Juga: Viral Pengungsi Banjir Kudus Sholat di Gereja, Netizen: ‘Indahnya Toleransi di Negeriku’

Soeharto dalam pandangan Cak Nur, juga ada kemiripan dengan kisah Sunan Kalijaga. "Dan ini dicontohkan oleh sejarah hidup Sunan Kalijaga, yang di masa muda berandalan jadi perampok dan tukang begal, tapi di masa tua dia menjadi wali yang sangat dihormati," kata Cak Nur kala itu.

Dalam dunia politik Cak Nur pernah ikut dalam konvensi Partai Golkar untuk mencari calon presiden tahun 2003. Namu, belum usai konvensi dia mundur dengan alasan etika. 

"Ini masalah etika. Kalau toh saya menang oleh teman-teman itu, saya menang dalam satu kerangka etika yang tidak benar. Itu yang menjadi keberatan saya," kata Cak Nur.

Setahun setelah itu, kesehatan Cak Nur terganggu sampai pernah menjalani operasi cangkok hati di Singapura. 

Kesehatannya makin menurun setelah hati yang dicangkokkan pada Anggota Komnas HAM, 1993-2005, itu mengalami gangguan. 


Akhirnya, penerima Bintang Mahaputra (1998) ini meninggal pada 29 Agustus 2005 pada umur 66 tahun. Cak Nur dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan pada  Selasa 30 Agustus 2005, pukul 10.00 WIB.
 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x