Kompas TV nasional peristiwa

Rumah Sakit di Jakarta Penuh, Pemerintah Tak Kunjung Bayar Uang Perawatan Pasien Covid-19

Kompas.tv - 26 Januari 2021, 23:18 WIB
rumah-sakit-di-jakarta-penuh-pemerintah-tak-kunjung-bayar-uang-perawatan-pasien-covid-19
Seorang nakes berjalan di ruang isolasi pasien Covid-19 di RSUD Kota Bogor. Indonesia saat ini kekurangan nakes karena kelelahan dan terpapar Covid-19. Menkes Budi Gunadi mengatakan sedang mengantisipasi hal itu. (Sumber: Kompas/Kristianto Purnomo)
Penulis : Tito Dirhantoro

Ichsan mengatakan, untuk satu rumah sakit saja, pemerintah bisa berutang biaya pengobatan sampai miliaran rupiah. 

Saat ini, tercatat ada lebih dari 300 rumah sakit swasta yang menerima surat keputusan Kemenkes sebagai rumah sakit rujukan Covid-19.

"Satu rumah sakit saja bisa puluhan miliar. Ya beberapa miliar ya. Nah, ini yang teman (RS swasta) perlu suntikan dana itu," kata Ichsan.

Menurut Ichsan, jika klaim pembayaran untuk perawatan pasien Covid-19 tak kunjung turun, kemungkinan rumah sakit swasta kecil akan bermasalah secara keuangan.

Baca Juga: Tekan Penularan Covid-19, Kemenkes Akan Kerja Keras untuk Program Testing, Tracing, dan Isolasi

"Sehingga, RS swasta yang kecil-kecil agak terengah-engah," kata Ichsan.

Di sisi lain, pemerintah meminta agar semua RS swasta bisa berperan aktif dalam menambah tempat tidur perawatan pasien Covid-19.

"Tapi, di satu sisi kami harapkan klaim kami cepat dibayar ya," ucap Ichsan.

Tergantung Masyarakat

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, keberhasilan penanganan Covid-19 di Jakarta tergantung pada kepatuhan masyarakat melaksanakan protokol kesehatan.

Riza mengatakan, kebijakan pemerintah hanya berdampak 20 persen pada pemutusan mata rantai penularan Covid-19.

Peran masyarakat jauh lebih banyak berkontribusi, yaitu 80 persen dari pencegahan penyebaran Covid-19.

Baca Juga: Warga Positif Covid-19 Usai Jemput Paksa Jenazah Pasien Corona

"Keberhasilan ini terletak pada masyarakat itu sendiri, kepada kita sebagai warga sebagai masyarakat yang harus selalu patuh dan disiplin terkait penyebaran Covid. Itu kunci keberhasilan kita," ucap Ariza.

Dia menambahkan, jangan sampai kepatuhan terhadap protokol kesehatan hanya dilaksanakan saat petugas Satpol PP sedang berjaga.

Dia menginginkan protokol kesehatan bisa menjadi gaya hidup baru masyarakat sehingga mampu memutus rantai penularan Covid-19.

"Mari jadikan semua ini prokes sebagai sebuah kebutuhan," kata Ariza.

Hingga Senin kemarin, angka kumulatif kasus Covid-19 di DKI Jakarta mencapai 252.266 kasus, bertambah 2.451 dibandingkan hari sebelumnya.

Baca Juga: Warga Positif Covid-19 Usai Jemput Paksa Jenazah Pasien Corona

Dari angka tersebut, 224.071 pasien dinyatakan sembuh, 24.132 pasien masih dalam perawatan, dan 4.063 orang dinyatakan meninggal dunia.




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x