Kompas TV nasional sosial

Risma Blusukan Diserbu Kritikan, Anggota DPRD Sebut Para Politikus Kekanak-kanakan

Kompas.tv - 7 Januari 2021, 17:02 WIB
risma-blusukan-diserbu-kritikan-anggota-dprd-sebut-para-politikus-kekanak-kanakan
Menteri Sosial Tri Rismaharini atau Risma saat menemui salah satu gelandangan di Jalan Thamrin persis di sisi kanan Plaza UOB, Jakarta Pusat. (Sumber: Humas Kemensos)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Aksi blusukan yang dilakukan Menteri Sosial Tri Rismaharini (Risma) ke berbagai sudut Kota Jakarta beberapa hari belakangan ini menuai kritik dari kalangan politikus.

Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) Gilbert Simanjuntak berharap para politikus bersikap dewasa memandang aksi blusukan Risma.

"Saya berharap para politisi menunjukkan sikap dewasa, bukan kekanak-kanakan seakan mainannya terganggu," kata Gilbert dalam keterangan tertulisnya, Rabu (6/1/2021) kemarin.

Menurutnya aksi blusukan yang dilakukan Risma merupakan hal yang baik dan patut ditiru. Yang tidak baik, kata Gilbert, adalah jarang melakukan blusukan.

"Apalagi menyelesaikan sesuatu dengan narasi tanpa aksi," ucapnya.

Terkait aksi blusukan Risma yang hanya di Kota Jakarta, Gilbert mengatakan, hal itu bukanlah masalah.

Karena secara logika, bagaimana seorang menteri melihat persoalan nasional, sementara persoalan yang di depan mata tidak diketahuinya.

Jadi, yang dilakukan Menteri Risma adalah sesuatu yang harus dilihat sebagai seorang Menteri Sosial yang berusaha melihat kenyataan di depan mata.

"Karena berada di Jakarta, tentu Jakarta yang akan sering dikunjungi melihat kenyataan di lapangan," tegas Gilbert.

Gilbert menyakini terdapat perbedaan antara politikus dan masyarakat dalam memaknai blusukan.

Baca Juga: Rocky Gerung Sindir Risma yang Kerap Blusukan: Jadi Ada Pengumpul Pengemis Sekarang di Jakarta

"Saya yakin rakyat sudah dewasa melihat apa yang baik, tanpa butuh para politikus menggiring opini berlebihan," ucapnya.

Kepada para politikus yang mengkritik Risma, Gilbert berpesa, sikap terbaik yang harus ditunjukkan politikus adalah kinerja. Tujuan berpolitik adalah untuk menyejahterakan rakyat.

Kalau kinerjanya baik dan dilihat rakyat, tidak ada yang mampu mengubah persepsi masyarakat.

Reaksi Berbagai Pihak soal Aksi Blusukan Risma

Sepekan ini Menteri Sosial Risma melakukan blusukan di beberapa sudut Kota Jakarta.

Dalam aksi blusukan itu, Risma menemukan tunawisma di berbagai tempat.

Pertama, Risma blusukan ke kolong jembatan kali Ciliwung yang berada di belakang kantor Kementerian Sosial pada Senin Pagi (28/12/2020).

Baca Juga: Kadinsos Curiga Gelandangan Makin Banyak Imbas Blusukan Risma, Anies Minta Cek Identitas

Usai blusukan, Risma berencana akan membuatkan rusunawa yang sangat murah untuk para pemulung tersebut.

Pada Rabu (30/12/2020) pagi Risma juga menemui sekelompok warga yang tinggal di bawah jalan tol Gedong Panjang, Pluit, Jakarta Utara. Mereka adalah pemulung.

Bahkan Risma sempat menyambangi Jalan MH Thamrin dan Jalan Sudirman. Di Jalan MH Thamrin dia menemukan tunawisma di pinggir jalan.

Di kawasan tersebut, Risma itu menemui beberapa gelandangan. Risma mengajak mereka agar mau menempati tempat penampungan sementara.

"Ibu mau ikut saya, ya. Nanti saya kasih tempat tinggal. Mau ya, Mau? Tapi ibu jangan kemana-mana. Nanti ada yang jemput," kata Risma kepada seorang tunawisma yang bernama Fitri, Senin (4/1/2021).

Setelah berbincang dengan Fitri, Risma menemui seorang pria paruh baya yang tidur beralaskan kardus bernama Kastubi. Sama seperti Fitri, Kastubi juga mengaku tidak memiliki tempat tinggal.

Baca Juga: Saat Anies Unggah Foto Risma di Instagram

Tak hanya itu, tawaran yang sama juga disampaikan Risma kepada seorang laki-laki bernama Faisal.

Terkait aksi blusukan Risma di kolong jembatan dekat kantor Kementerian Sosial, Plh Wali Kota Jakarta Pusat (Jakpus) Irwandi mengatakan, para penghuni kolong jembatan itu merupakan penghuni lama yang pernah ditertibkan pihaknya.

Irwandi mengatakan, ada tujuh kepala keluarga yang tinggal di situ. Tak semuanya pemulung, ada juga yang berdagang. Mereka sebelumnya adalah warga permukiman kumuh di Pegangsaan, Menteng, Jakarta Pusat.

"Rumahnya kebongkar, dijual. Karena dia sudah usaha dekat situ, dia enggak bisa pindah," ujar Irwandi.

Irwandi menyebut, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sudah pernah menawarkan warga kolong jembatan itu untuk tinggal di rumah susun milik Pemprov. Namun, mereka menolak karena lokasinya yang jauh dari tempat usaha mereka.

Sementara Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengaku heran dengan adanya tunawisma yang ditemukan Risma di Jalan Sudirman-Thamrin.

Baca Juga: Sekjen PDIP Ungkap Alasan Risma Kerap Blusukan Sejak Menjabat Mensos

Menurutnya, sudah puluhan tahun hidup dan tinggal di Jakarta, Ariza baru pertama kali mendengar adanya gelandangan yang berada di jalan protokol tersebut.

"Saya sendiri sudah hidup di Jakarta sejak umur empat tahun baru dengar ada tunawisma di Jalan Sudirman Thamrin," ujar Ariza di Balai Kota DKI Jakarta, dikutip dari Kompas.com, Rabu (6/1/2021).

Ariza mengatakan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan langsung meminta Kepala Dinas Sosial DKI Jakarta untuk mengecek kebenaran isu tersebut.

"Pak Gubernur langsung perintahkan kepada Kadinsos untuk mengecek siapa orangnya, kenapa ada di situ," tutur Ariza.




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x