Kompas TV nasional update corona

Netizen Heboh NIK Jokowi Tak Masuk Penerima Vaksin Tahap Pertama, Ini Penjelasan Jubir

Kompas.tv - 3 Januari 2021, 17:42 WIB
netizen-heboh-nik-jokowi-tak-masuk-penerima-vaksin-tahap-pertama-ini-penjelasan-jubir
Presiden Jokowi Menyambut Tahun Baru. Netizen Heboh NIK Jokowi Tak Masuk Penerima Vaksin Tahap Pertama, Ini Penjelasan Jubir. (Sumber: Biro Pers Sekretariat Presiden)
Penulis : Fadhilah

Baca Juga: Kemenkes Klarifikasi soal Vaksinasi Covid-19 dalam 3,5 Tahun


Netizen Cek NIK Jokowi

Sebelumnnya, sebuah posting-an netizen yang mencoba mengecek apakah Presiden RI Joko Widodo termasuk dalam daftar penerima vaksin Covid-19 gelombang pertama, ramai di lini massa Twitter.

Posting-an tersebut diunggah akun Muhammad Mustadi @mathdroid di twitter pada 1 Januari 2021. 

Dia menggunakan Nomor Induk Kependudukan (NIK) presiden yang didapat dari pencarian di Google, sehingga dia tidak bisa memastikan kebenaran NIK tersebut.

Setelah mencoba memasukkan NIK tersebut, hasilnya Presiden Joko Widodo tidak masuk dalam penerima vaksin gelombang pertama bersama para tenaga kesehatan.

Pengunggah menjelaskan bahwa dia hanya mengecek apakah pemilik NIK tertentu ada dalam daftar di web pedulilindungi.id menggunakan suatu aplikasi.

Dia memastikan bahwa tidak ada data yang terbobol. Selain itu disertakan keterangan atau narasi berikut:

"Hi all, ga perlu kaget/takut/bingung:

1. Gw gatau itu KTP asli atau nggak, hasil Google “ Jokowi NIK”
2. Ada/nggaknya data dari API ini bukan penentu “dapet vaksin apa nggak”, ini cuma shortlist penerima vaksin gratis tahap ini aja.
3. Gak ada data yang bobol, literally cuma
cek apakah pemilik NIK tertentu ada dalam daftar atau nggak.
4. Bruteforce cek NIK gak feasible juga saat ini; kita gak tahu berapa persen penerima vaksin tahap ini. 0.1%? 0.001%?

Thanks for the attention, yang mau ngobrol lanjut bisa di channel #vax"

Baca Juga: Tahun Baru 2021, Presiden Jokowi Nge-Tweet 4 Vaksin untuk Indonesia

Utas itu telah disukai lebih dari 6.800 kali dan dibagikan lebih dari 1.600 kali.

Warganet lewat kolom komentar lantas bertanya-tanya apakah tidak adanya data presiden artinya dia tidak jadi orang pertama yang divaksin seperti diberitakan sebelumnya.

 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x