Kompas TV nasional hukum

Terungkap Alasan Ngabalin Ikut Menteri Edhy Prabowo ke Hawaii, Sudah Ijin ke Pratikno dan Moeldoko

Kompas.tv - 26 November 2020, 11:32 WIB
terungkap-alasan-ngabalin-ikut-menteri-edhy-prabowo-ke-hawaii-sudah-ijin-ke-pratikno-dan-moeldoko
Ali Mochtar Ngabalin (Sumber: Kompas.com)
Penulis : Tito Dirhantoro

JAKARTA, KOMPAS TV - Ali Mochtar Ngabalin mengungkapkan alasan dirinya ikut dalam kunjungan kerja Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo ke Honolulu, Hawaii, Amerika Serikat.

Pria yang akrab disapa Ngabalin itu mengaku diajak oleh Edhy Prabowo ke Amerika Serikat. Namun, keberangkatannya saat itu dalam kapasitasnya sebagai pembina di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

Dengan demikian, kata Ngabalin, keberangkatan dirinya bukan mengatasnamakan sebagai Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP).

Baca Juga: Kronologi Edhy Prabowo Terjerat Kasus Suap Ekspor Benih Lobster Hingga Ditetapkan Tersangka

"Beliau (Edhy) ajak Bang Ali selaku pembina, pemangku kepentingan dan kebijakan publik kantor KKP, (bukan KSP)," kata Ngabalin pada Rabu (25/11/2020).

Ihwal jabatannya sebagai pembina KKP, kata Ngabalin, hanya bisa diangkat dan diberhentikan oleh menteri terkait.

Ngabalin lalu menjelaskan mengenai tugasnya di Kementerian Kelautan dan Perikanan. Berdasarkan surat keputusan (SK) menteri, ia memiliki tugas membangun komunikasi dengan nelayan.

Tugas ini, kata dia, merupakan salah satu yang diperintahkan oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Baca Juga: KPK Lepas Istri Edhy Prabowo dan Dua Dirjen KKP yang Terjaring OTT

Dari situlah kemudian Menteri Edhy Prabowo mengimplementasikannya dengan membuat suatu komunitas yang diharapkan bisa menjadi penghubung antara pembuat kebijakan dengan nelayan itu sendiri.

"Membangun komunikasi dengan nelayan salah satu yang ditugaskan oleh Bapak Presiden. Maka beliau (Edhy Prabowo) membuat komunitas yang diharapkan bisa menjadi penghubung, memediasi kepentingan nelayan dengan kepentingan pejabat pembuat kebijakan," ujar Ngabalin.

Lebih lanjut, Ngabalin mengatakan, dirinya sudah meminta izin kepada Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko, untuk berangkat ke AS bersama Menteri Edhy Prabowo.

Ngabalin menuturkan, Menteri Edhy Prabowo juga sudah melaporkan kunjungannya ke AS kepada Mensesneg Praktikno.

Baca Juga: [Full] Pernyataan Lengkap Edhy Prabowo Usai Ditetapkan Jadi Tersangka oleh KPK

"Yang saya tahu beliau (Edhy) telah melaporkan kepada Pak Sesneg. Bang Ali sendiri sudah lapor perjalanannya ke Pak Sesneg, diajak Pak Menteri (Edhy)," ucap Ngabalin.

"Juga (Edhy) minta izin ke Kepala Staf terkait (Moeldoko), mengajak Bang Ali dalam kapasitas sebagai pembina pemangku kepentingan dan konsultasi publik."

Ngabalin juga menceritakan bagaimana dirinya tidak ikut diamankan KPK meski dalam satu rombongan dengan Edhy Prabowo.

Menurut dia, begitu turun dari pesawat, Ngabalin dan Edhy Prabowo berpisah. Tapi, sebelumnya ia sempat mendapat isyarat oleh petugas KPK agar menjauh dari rombongan Edhy Prabowo.

Baca Juga: Modus Korupsi Menteri Edhy Prabowo, Uang Suap Ditransfer ke Rekening Staf Sang Istri

"Kami pisah tadi di bandara. Kami pisah karena kan tadi Bang Ali tanya, mereka kemukakan bahwa ‘Pak Ngabalin di sini saja’. Itu isyarat untuk kita pisah rombongan," kata Ngabalin.

Ngabalin menuturkan, semula ia tak tahu bahwa sejumlah orang yang mendatangi rombongan Menteri Edhy Prabowo adalah petugas dari lembaga antirasuah.

Ia baru tahu saat rombongan Menteri KKP dan petugas KPK melakukan komunikasi.

"Mereka datang, saya ada di situ. Tapi awalnya abang tidak tahu itu KPK. Penjelasannya kami juga tidak tahu karena dari belakang jalan," ujar Ngabalin.

Baca Juga: Satu Rombongan dengan Menteri Edhy Prabowo, Ngabalin Langsung Pulang, Kok Bisa?

"KPK datang yang bilang itu orang-orang di situ. Sudah kan ada dua jalur tuh di terminal III, mereka suruh ‘Pak Ngabalin di sini saja’."



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x