Kompas TV nasional peristiwa

Menteri LHK Siti Nurbaya: Jakob Oetama Selalu Kedepankan Kepentingan Nasional

Kompas.tv - 9 September 2020, 14:44 WIB
menteri-lhk-siti-nurbaya-jakob-oetama-selalu-kedepankan-kepentingan-nasional
Jakob Oetama (Sumber: Pusat Informasi Kompas)
Penulis : Ninuk Bunski

JAKARTA, KOMPAS.TV- Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar sampaikan dukacita atas meninggalnya pendiri Harian Kompas, Jakob Oetama.

Hal tersebut disampaikan Siti Nurbaya melalui pesan teks kepada Kompas.TV. “Selamat jalan dan menghadap sang khalik Bapak Jakob Oetama, semoga mendapat tempat terindah di sisiNYA,” kata Siti Nurbaya, Rabu (9/9/2020).

Baca Juga: Jenazah Pendiri Kompas Gramedia Jakob Oetama akan Dimakamkan di TMP Kalibata Esok

Siti Nurbaya Bakar mengaku mengenal Jakob Oetama melalui diskusi-diskusi ketahanan nasional bersama Lemhanas maupun Ikatan Alumni Lemhanas. Bagi Siti, Jakob Oetama merupakan figur yang memiliki pemikiran nasionalis dan selalu mengedepankan kepentingan nasional.

“Beliau selalu memberikan catatan-catatan kritis dan tajam dalam perspektif kehidupan bernegara. Dan itu terefleksi juga dalam keutamaan berita-berita Kompas,” ujar Siti Nurbaya Bakar.

Pendiri Kompas Gramedia sekaligus Pemimpin Umum Harian Kompas Jakob Oetama tutup usia pada Rabu, 9 September 2020. Almarhum meninggal dunia dengan tenang di Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading pada pukul 13:05 WIB dalam usia 88 tahun.

Baca Juga: Kondisi Jakob Oetama sebelum Tutup Usia, Sempat Koma sejak Minggu Sore

Jakob Oetama adalah jurnalis senior dan tokoh pers nasional. Ia lahir pada 27 September 1931 di Desa Jowahan, Borobudur, Jawa Tengah. Saat belia cita-citanya adalah menjadi guru seperti ayahnya. Ia sempat mengajar di SMP Mardi Yuwana Cipanas, Sekolah Guru Bagian B (SGB) Lenteng Agung Jagakarsa, dan SMP Van Lith Jakarta. Minatnya menulis tumbuh berkat belajar Ilmu Sejarah.

Karier Jakob Oetama di dunia jurnalistik bermula dari pekerjaan barunya sebagai redaktur majalah Penabur Jakarta. Pada 1963, bersama rekan terbaiknya, Almarhum Petrus Kanisius Ojong (P.K. Ojong), Jakob Oetama menerbitkan majalah Intisari yang menjadi cikal-bakal Kompas Gramedia. Kepekaannya pada masalah manusia dan kemanusiaanlah yang kemudian menjadi spiritualitas Harian Kompas, yang terbit pertama kali pada 1965.

Baca Juga: Jakob Oetama Meninggal Dunia, Ucapan Duka Cita Penuhi Lini Masa Medsos

Hingga lebih dari setengah abad kemudian Kompas Gramedia berkembang menjadi bisnis multi-industri, Jakob Oetama tidak pernah melepas identitas dirinya sebagai seorang wartawan. Baginya, “Wartawan adalah Profesi, tetapi Pengusaha karena Keberuntungan.”

Semasa hidup, Jakob Oetama dikenal sebagai sosok sederhana yang selalu mengutamakan kejujuran, integritas, rasa syukur, dan humanisme. Di mata karyawan, ia dipandang sebagai pimpinan yang ‘nguwongke’ dan tidak pernah menonjolkan status atau kedudukannya. Almarhum berpegang teguh pada nilai Humanisme Transendental yang ditanamkannya sebagai fondasi Kompas Gramedia. Idealisme dan falsafah hidupnya telah diterapkan dalam setiap sayap bisnis Kompas Gramedia yang mengarah pada satu tujuan utama, yaitu mencerdaskan kehidupan Bangsa Indonesia.




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x