Kompas TV lifestyle kesehatan

Suka Mencium Kucing? Ini Risiko Kesehatan yang Perlu Diwaspadai Menurut Dosen UM Surabaya

Kompas.tv - 11 Maret 2024, 08:59 WIB
suka-mencium-kucing-ini-risiko-kesehatan-yang-perlu-diwaspadai-menurut-dosen-um-surabaya
Mencium kucing bisa membawa risiko kesehatan tertentu. (Sumber: Unsplash/Sarah Ball)
Penulis : Danang Suryo | Editor : Edy A. Putra

JAKARTA, KOMPAS.TV - Bagi banyak pecinta kucing, menunjukkan kasih sayang melalui ciuman kepada hewan peliharaan merupakan tindakan yang wajar dan sering kali dilakukan.

Keamanan mencium kucing, simbol afeksi dan bentuk interaksi antara peliharaan dan pemiliknya, sering kali tidak dipertanyakan.

Padahal, terdapat risiko kesehatan yang mungkin tidak disadari oleh sebagian besar pemilik kucing.

Baca Juga: 50 Twibbon dan Ucapan Hari Raya Nyepi 2024 untuk Umat Hindu dalam Bahasa Bali dan Indonesia

Risiko Kesehatan dari Interaksi Dekat dengan Kucing

Dosen Pendidikan Biologi dari Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya Nur Hidayatullah Ramadhon mengungkapkan, mencium kucing bisa membawa risiko kesehatan tertentu.

Menurut Nur, kucing merupakan pembawa berbagai jenis mikroorganisme yang berpotensi menular ke manusia melalui kontak langsung seperti ciuman.

Baca Juga: 20 Ucapan Menyambut Ramadan dalam Bahasa Inggris, Cocok Diunggah di Medsos

"Selain risiko penyakit, ciuman pada kucing juga dapat menyebabkan reaksi alergi pada beberapa orang," terang Nur, seperti dilansir situs UM Surabaya, Rabu (6/3/2024).

Infeksi toxoplasmosis, yang disebabkan oleh parasit Toxoplasma gondii, adalah salah satu contoh penyakit yang bisa ditularkan oleh kucing kepada manusia melalui kontak dekat.

Penyakit kulit seperti ringworm, merupakan contoh lain dari penyakit yang bisa menular dari kucing ke pemiliknya.

Baca Juga: 30 Ucapan Menyambut Bulan Ramadan, Bisa Dikirim ke Keluarga dan Kerabat Terdekat

Selain itu, interaksi dekat seperti mencium, bisa memicu reaksi alergi pada beberapa individu.

Hal itu karena bulu kucing atau protein yang terdapat dalam air liurnya, bisa menyebabkan gejala seperti ruam kulit, gatal-gatal, hingga bersin-bersin bagi orang yang sensitif terhadap alergen tersebut.

"Mengurangi frekuensi berciuman pada kucing dan memperhatikan tanda-tanda ketidaknyamanan pada hewan peliharaan juga penting untuk mencegah terbentuknya kebiasaan buruk," ungkap Nur.

Baca Juga: Belum Ditetapkan Menang Pilpres 2024, Pigura Prabowo-Gibran Sudah Mulai Dijual di Marketplace

Untuk mengurangi risiko kesehatan yang mungkin timbul, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan oleh pemilik kucing:

  • Lakukan pemeriksaan rutin ke dokter hewan untuk memastikan kucing dalam kondisi sehat dan bebas dari penyakit yang bisa menular ke manusia.
  • Jaga kebersihan lingkungan untuk menghindari penyebaran mikroorganisme.
  • Berikan makanan yang berkualitas baik kepada kucing. Hal ini membantu meningkatkan sistem imun hewan peliharaan dan mengurangi risiko penularan penyakit.
  • Kurangi frekuensi mencium kucing dan cari cara lain untuk menunjukkan kasih sayang yang minim risiko kesehatan.

Baca Juga: 30 Link Twibbon Hari Musik Nasional 2024, Bisa Dibagikan ke Media Sosial


 

 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x