Kompas TV lifestyle beauty and fashion

Prediksi Tren Fashion Ramadan dan Lebaran 2024 Didominasi Desain Simpel

Kompas.tv - 25 Februari 2024, 22:34 WIB
prediksi-tren-fashion-ramadan-dan-lebaran-2024-didominasi-desain-simpel
TIga model sedang berjalan di atas catwalk pada event Jogja Fashion Parade 2024, di Sleman City Hall, Minggu(25/2/2024). (Sumber: Kompas.TV/Kurniawan Eka Mulyana)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Deni Muliya

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV – Tren fashion Ramadan dan lebaran tahun 2024 didominasi oleh warna gold dengan desain yang lebih simpel, dan warna-warna tanah pun mulai bermunculan.

Penjelasan itu disampaikan oleh Nyudi Dwijo Susilo, founder Jogja Fashion Parade (JFP) 2024, di sela kegiatan yang memasuki tahun kedelapan tersebut di Sleman City Hall, Minggu (25/2/2024).

“Kalau dari warnanya sih ke warna-warna tanah, itu yang saya lihat banyak muncul kemarin, tapi dominasi gold masih kuat,” jelasnya.

Ia menegaskan, meski dominasi warna gold atau emas masih kuat, desain pakaian sudah sedikit bergeser.

“Dominasi gold masih kuat, cuma desainnya ini sudah mulai bergeser, dulu orang suka yang berpayet atau Ramadan yang bling-bling juga, sekarang sudah mulai simpel-simpel,” tuturnya.

“Tapi, cutting yang menjuntai-menjuntai masih jadi favorit di sini. Kalau untuk anak muda lebih simpel tapi pemilihan bahannya yang bagus juga,” tambahnya.

Beberapa brand fashion yang menampilkan pakaian lebaran di JFP, kata dia, masih mengggunakan bahan yang mengkilap dan menjuntai.

“Kalau baju lebaran itu beberapa brand masih mengenakan bahan mengkilat, bahan gloyor yang jatuh, yang menjuntai itu juga masih ada,” katanya.

Baca Juga: Fashion Show Modifikasi Cheongsam Modern Meriahkan Imlek

Mengenai event JFP 2024, Nyudi yang juga merupakan Direktur Asmat Pro, penyelenggara kegiatan tersebut, menyebut kegiatan itu diikuti 150 desainer dari sejumlah daerah di Indonesia, dan satu desainer dari India.

“Acara ini Jogja Fashion Parade kedelapan, yang diikuti oleh 150 desainer. Hari ini hari ketiga. Tema besar kita ‘Resilient’, kita membebaskan desainer memakai apa pun materialnya sesuai dengan kreasi mereka,” ungkapnya.

Selain menampilkan wastra nusantara, kegiatan itu juga diikuti oleh desainer dari India bernama Rahul, dengan brand Devlog yang menampilkan kain-kain India.

“Target peserta kita terlampaui dari 100 jadi 150 peserta. Harapannya bisa menjadi media promo bagi para desainer. Ini dari Aceh, Bangka Belitung, Kalimantan, Bali, Sulawesi,” tambahnya.

Pada hari ketiga, sejumlah desainer yang tampil antara lain Local Concept Store (Yogyakarta),  Adisiwi Batik by Lilis Wijayanti (Magelang) menampilkan tema warna-warni untuk anak-anak, dan tema resilient bernuansa warna hitam modifikasi dari batik kuno tapi desain modern.

Amung Godhong by Retno Larasati (Magelang), menampilkan koleksi pria dengan warna biru berkonsep style and smart.

Kemudian La Kristy by Kristy E Riantono (Magelang) yang menampilkan baju khusus wanita dengan konsep hitam putih.

DiG Wardrobe by Dzamir (Jember), Maximal by Atik Prasetya (Yogyakarta), Eugene Wear (Jember), Sogan by Iffah M Dewi (Yogyakarta), Mase Batik (Yogyakarta), Dahayu Rahayu (Yogyakarta),  Little Asterani (Magelang), Dhea Fadilla (Yogyakarta), Susanti Rahayu Pangestuti (Bantul), Rujana x Layana Creative (Yogyakarta), Beakin Jahit by Rizki Nicita (Magelang), Crisantium by Tatok Prihasmanto (Magelang), dan banyak lagi.

Art Director JPF 2024, Phillip Iswardono mengatakan, saat ini seluruh penjuru dunia marak mengkampanyekan sustainability.

Baca Juga: BMKG Prediksi Awal Puasa Ramadan 2024 Berbeda antara Pemerintah dan Muhammadiyah

Tidak hanya dengan warna alam jika membikin batik, atau kain percar yang kembali diolah.

"Kalau itu sudah kuno. Bicara secara luas. Ini event berkelanjutan yang didukung Asmat Pro," ucap Phillip. 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x