Kompas TV lifestyle kesehatan

Mengenal Kanker Sarkoma yang Diderita Alice Norin dan Bedanya dengan Kanker Rahim

Kompas.tv - 22 Februari 2024, 01:00 WIB
mengenal-kanker-sarkoma-yang-diderita-alice-norin-dan-bedanya-dengan-kanker-rahim
Alice Norin dikabarkan idap kanker sarkoma (Sumber: Instagram/@alicenorin)
Penulis : Switzy Sabandar | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV- Artis Alice Norin dikabarkan menderita kanker rahim sarkoma. Artis ini harus menjalani prosedur pengangkatan rahim untuk menghilangkan sel kanker di tubuhnya.

Sebelumnya diketahui, kanker sarkoma diketahui muncul pada organ rahim Alice Norin. Lantas, apa itu kanker sarkoma dan apa bedanya dengan kanker rahim?

Melansir laman Cleveland Clinic, kanker sarkoma adalah kanker langka yang bisa berkembang di tulang atau jaringan lunak seperti, otot, lemak, pembuluh darah, tulang rawan, ligamen, tendon, hingga saraf. Jenis kanker yang satu ini jarang sekali terjadi, hanya 1 persen dari seluruh diagnosis kanker pada orang dewasa dan sekitar 15 persen  dari diagnosis kanker pada masa anak-anak. 

Baca Juga: Kenali Gejala Kanker Prostat, Salah Satunya Sering Terbangun untuk Buang Air Kecil

Ada lebih dari 70 jenis kanker sarkoma. Perawatannya pun bervariasi, tergantung pada jenis sarkoma, lokasi, dan faktor lainnya. 

Melansir John Hopkins Medicine, kanker sarkoma akan muncul serta rasa sakit yang cukup hebat di lokasi tempat kanker ini berkembang. Beberapa jenis sarkoma juga tidak akan menunjukkan gejala hingga kanker ini semakin parah dan menekan saraf, organ, atau otot di sekitarnya.

Penyebab Kanker Sarkoma

Tidak jelas apa penyebab sebagian besar sarkoma. Kanker muncul karena terjadi perubahan atau mutasi pada DNA di dalam sel. 

Munculnya mutasi ini bisa membuat sel tumbuh dan membelah secara tidak terkendali dan terus hidup ketika sel normal mati. Jika hal ini terjadi, sel-sel abnormal yang terakumulasi dapat membentuk tumor. 

Sel dapat pecah dan menyebar (bermetastasis) ke bagian tubuh lain. Namun, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan resiko kanker sarkoma antara lain, warisan genetik, terapi radiasi untuk kenker, pembengkakan kronis, paparan bahan kimia, hingga paparan virus.

Gejala yang timbul karena sarkoma

Pada awal penyaki, kanker sarkoma tidak menimbulkan gejala karena terletak jauh di dalam jaringan tubuh. Hal ini menyebabkan banyak pasien yang tidak menyadari akan keberadaan kanker jenis ini.

Gejala biasanya baru dirasakan ketika kanker sudah memasuki stadium lanjut. Gejalanya pun bisa berbeda-beda, tergantung dengan letak pertumbuhannya. 

Namun secara umum, berikut adalah beberapa gejala yang dialami oleh pasien.

1. Tumbuhnya benjolan

Tanda pertama yang dapat menunjukkan kemungkinan sarkoma adalah pertumbuhan benjolan. Awalnya, benjolan ini tidak menyebabkan rasa sakit meski terkadang dapat menimbulkan ketidaknyamanan

Seiring dengan pertumbuhan tumor, ukuran benjolan akan semakin membesar serta mulai menekan saraf dan otot di dekatnya. Hal inilah yang akhirnya menimbulkan rasa sakit pada pasien.

Ukuran benjolan sarkoma dapat membesar lebih dari 5 cm. Pertumbuhannya terjadi dalam hitungan beberapa minggu atau beberapa bulan.

2. Turun berat badan

Normalnya, penurunan berat badan terjadi karena diet, olahraga, atau perubahan pada hormon. Di sisi lain, berat badan yang turun drastis tanpa usaha bisa menjadi salah satu gejala kondisi serius seperti sarkoma.

Sel kanker membutuhkan lebih banyak energi daripada sel yang sehat. Maka dari itu, tubuh akan membakar lebih banyak kalori saat istirahat dari biasanya.

Selain itu, ketika tubuh melawan kanker, sistem kekebalan menghasilkan zat bernama sitokin yang dapat meningkatkan peradangan. Sitokin mengubah metabolisme dan mengganggu hormon nafsu makan, sehingga membuat berat badan semakin menurun.

3. Mual dan muntah

Selain terjadi sebagai efek samping pengobatan kanker, muntah juga bisa menjadi salah satu gejala sarkoma. Terutama bila tumor berada di usus besar, kerongkongan, lambung, atau bagian pencernaan lainnya yang dapat menyebabkan obstruksi usus.

Obstruksi usus dapat menghalangi saluran pencernaan dan menghambat aliran makanan padat dan cair. Hal inilah yang mengakibatkan pasien mengalami muntah.

Mual dan muntah juga bisa terjadi ketika tumor yang tumbuh pada lapisan rongga perut mengganggu pergerakan makanan, sehingga menghambat proses pencernaannya.

4. Nyeri tulang

Nyeri tulang juga termasuk gejala sarkoma yang cukup umum. Pada awalnya, rasa sakit bisa datang dan pergi, lalu memburuk saat malam hari atau saat beristirahat. 

Seiring waktu, rasa sakit bisa menjadi lebih parah. Nyeri tulang muncul karena kanker mengganggu keseimbangan aktivitas sel normal di tulang, alhasil jaringan tulang mengalami kerusakan.

5. Patah tulang tanpa cedera

Tidak hanya menimbulkan nyeri, beberapa pasien juga mengalami patah tulang tanpa cedera terlebih dahulu. Kondisi ini bisa menjadi gejala pertama bahwa Anda menderita kanker, tapi bisa muncul bertahun-tahun setelah pengobatan kanker.

Sarkoma dapat melemahkan tulang dan menimbulkan risiko patah. Biasanya tulang yang patah adalah tulang panjang lengan dan kaki serta tulang belakang.

Seringnya gejala diikuti dengan kelemahan di kaki atau lengan dan tingginya kadar kalsium dalam darah yang dapat menyebabkan mual, muntah, sembelit, dan kebingungan.

6. Nyeri perut

Nyeri ini kerap dialami oleh pasien yang mengalami kanker perut. Gejalanya dapat berkisar dari rasa ketidaknyamanan ringan yang muncul terus-menerus hingga rasa sakit yang tak tertahankan.

Umumnya rasa nyeri dan tidak nyaman terjadi di daerah perut bagian atas. Gejala ini bahkan bisa menimbulkan perasaan penuh walau pasien hanya makan dalam porsi yang sedikit.

Dalam jurnal yang dipublikasi oleh National Institute of Health USA, kurang dari 20 persen kasus sarcoma terjadi di dalam area perut dan panggul. Metastasis atau penyebaran ke area perut meskipun terhitung sedikit kasusnya namun dapat membahayakan. 

Gejala yang dapat aialami pasien berupa nyeri perut hingga BAB berdarah. 

Baca Juga: Apa Itu Kanker Sarkoma Jantung? Kenali Gejala dan Penyebabnya

7. BAB berdarah

Terkadang, sarkoma diikuti dengan gejala berupa darah pada tinja. Warna darah dalam tinja dapat menjadi petunjuk akan dari mana perdarahan berasal.

Bila darahnya merah terang, berarti perdarahan terjadi di rektum atau saluran pencernaan bawah. Biasanya ini bukanlah tanda kanker, melainkan tanda kondisi non-kanker seperti wasir atau fisura anus. 

Meski demikian, gejala ini juga bisa menandakan adanya kanker di usus besar. Bila darahnya berwarna gelap dan lembek, maka perdarahan terjadi di bagian atas saluran cerna. 

Penyebab umum kondisi ini adalah tukak lambung, penyakit hati, dan kanker lambung.

Perbedaan kanker sarkoma dengan kanker rahim

Pada dasarnya, sarkoma merupakan salah satu jenis kanker rahim. Sementara sebutan kanker rahim yang biasa dikenal masyarakat sebenarnya merujuk pada kanker endometrium.


 

Meski sama-sama tumbuh di dalam rahim, namun keduanya adalah penyakit yang berbeda. Kanker rahim atau dikenal dengan sebutan kanker endometrium adalah kanker ginekologi yang paling umum diidap wanita. Kanker ini tumbuh di lapisan rahim atau di organ reproduksi wanita.

Perbedaan kanker sarkoma dan rahim terletak pada lokasi sel kanker tumbuh. Kanker sarkoma terbentuk di otot rahim, jaringan ikat, atau tulang.

Sarkoma juga biasanya lebih agresif dibandingkan jenis kanker rahim lainnya. Kanker ini juga bisa tumbuh di jaringan ikat endometrium yang disebut stroma.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x