Kompas TV lifestyle kesehatan

Mengenal Kanker Sarkoma yang Diderita Alice Norin dan Bedanya dengan Kanker Rahim

Kompas.tv - 22 Februari 2024, 01:00 WIB
mengenal-kanker-sarkoma-yang-diderita-alice-norin-dan-bedanya-dengan-kanker-rahim
Alice Norin dikabarkan idap kanker sarkoma (Sumber: Instagram/@alicenorin)
Penulis : Switzy Sabandar | Editor : Iman Firdaus

Obstruksi usus dapat menghalangi saluran pencernaan dan menghambat aliran makanan padat dan cair. Hal inilah yang mengakibatkan pasien mengalami muntah.

Mual dan muntah juga bisa terjadi ketika tumor yang tumbuh pada lapisan rongga perut mengganggu pergerakan makanan, sehingga menghambat proses pencernaannya.

4. Nyeri tulang

Nyeri tulang juga termasuk gejala sarkoma yang cukup umum. Pada awalnya, rasa sakit bisa datang dan pergi, lalu memburuk saat malam hari atau saat beristirahat. 

Seiring waktu, rasa sakit bisa menjadi lebih parah. Nyeri tulang muncul karena kanker mengganggu keseimbangan aktivitas sel normal di tulang, alhasil jaringan tulang mengalami kerusakan.

5. Patah tulang tanpa cedera

Tidak hanya menimbulkan nyeri, beberapa pasien juga mengalami patah tulang tanpa cedera terlebih dahulu. Kondisi ini bisa menjadi gejala pertama bahwa Anda menderita kanker, tapi bisa muncul bertahun-tahun setelah pengobatan kanker.

Sarkoma dapat melemahkan tulang dan menimbulkan risiko patah. Biasanya tulang yang patah adalah tulang panjang lengan dan kaki serta tulang belakang.

Seringnya gejala diikuti dengan kelemahan di kaki atau lengan dan tingginya kadar kalsium dalam darah yang dapat menyebabkan mual, muntah, sembelit, dan kebingungan.

6. Nyeri perut

Nyeri ini kerap dialami oleh pasien yang mengalami kanker perut. Gejalanya dapat berkisar dari rasa ketidaknyamanan ringan yang muncul terus-menerus hingga rasa sakit yang tak tertahankan.

Umumnya rasa nyeri dan tidak nyaman terjadi di daerah perut bagian atas. Gejala ini bahkan bisa menimbulkan perasaan penuh walau pasien hanya makan dalam porsi yang sedikit.

Dalam jurnal yang dipublikasi oleh National Institute of Health USA, kurang dari 20 persen kasus sarcoma terjadi di dalam area perut dan panggul. Metastasis atau penyebaran ke area perut meskipun terhitung sedikit kasusnya namun dapat membahayakan. 

Gejala yang dapat aialami pasien berupa nyeri perut hingga BAB berdarah. 

Baca Juga: Apa Itu Kanker Sarkoma Jantung? Kenali Gejala dan Penyebabnya

7. BAB berdarah

Terkadang, sarkoma diikuti dengan gejala berupa darah pada tinja. Warna darah dalam tinja dapat menjadi petunjuk akan dari mana perdarahan berasal.

Bila darahnya merah terang, berarti perdarahan terjadi di rektum atau saluran pencernaan bawah. Biasanya ini bukanlah tanda kanker, melainkan tanda kondisi non-kanker seperti wasir atau fisura anus. 

Meski demikian, gejala ini juga bisa menandakan adanya kanker di usus besar. Bila darahnya berwarna gelap dan lembek, maka perdarahan terjadi di bagian atas saluran cerna. 

Penyebab umum kondisi ini adalah tukak lambung, penyakit hati, dan kanker lambung.

Perbedaan kanker sarkoma dengan kanker rahim

Pada dasarnya, sarkoma merupakan salah satu jenis kanker rahim. Sementara sebutan kanker rahim yang biasa dikenal masyarakat sebenarnya merujuk pada kanker endometrium.


 

Meski sama-sama tumbuh di dalam rahim, namun keduanya adalah penyakit yang berbeda. Kanker rahim atau dikenal dengan sebutan kanker endometrium adalah kanker ginekologi yang paling umum diidap wanita. Kanker ini tumbuh di lapisan rahim atau di organ reproduksi wanita.

Perbedaan kanker sarkoma dan rahim terletak pada lokasi sel kanker tumbuh. Kanker sarkoma terbentuk di otot rahim, jaringan ikat, atau tulang.

Sarkoma juga biasanya lebih agresif dibandingkan jenis kanker rahim lainnya. Kanker ini juga bisa tumbuh di jaringan ikat endometrium yang disebut stroma.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x