Kompas TV lifestyle kesehatan

Heboh Eksperimen Masak Pakai Cahaya Matahari, Ahli Gizi Ungkap Risiko dan Bahayanya

Kompas.tv - 14 Oktober 2023, 17:25 WIB
heboh-eksperimen-masak-pakai-cahaya-matahari-ahli-gizi-ungkap-risiko-dan-bahayanya
Pemilik akun TikTok @estiutomoo mendemonstrasikan memasak memanfaatkan cahaya matahari ketika cuaca tengah panas di Semarang, Jawa Tengah. (Sumber: TikTok)
Penulis : Fiqih Rahmawati | Editor : Vyara Lestari

Setelah mengetahui bahwa cahaya Matahari dapat digunakan untuk memasak, timbul pertanyaan selanjutnya. Amankah memasak memanfaatkan cahaya Matahari?

Ahli gizi komunitas Tan Shot Yen menjelaskan bahwa ada risiko dan bahaya yang mengintai di balik memasak pakai cahaya Matahari. Pasalnya, cahaya Matahari tidak cukup untuk membuat makanan matang sempurna.

Tan menerangkan, makanan baru bisa matang dengan baik di suhu 100 derajat Celsius untuk membuat air mendidih atau suhu 170-180 derajat Celsius untuk mendidihkan minyak.

Suhu rata-rata di Indonesia berkisar pada 27 derajat Celsius. Adapun, suhu maksimum mencapai 37 derajat Celsius. Suhu ini tidak akan mencapai titik didih.

“Makanan nggak mateng kan bisa menimbulkan risiko penyakit infeksi, sakit perut, mual muntah, dan lain-lain,” jelas dia.

Baca Juga: Kata Ahli Gizi soal Bekal Ulat Sagu Anak SD yang Viral, Tinggi Protein dan Kalsium

Hal ini terjadi karena kandungan bakteri dalam makanan tidak mati lantaran makanan tidak dimasak hingga matang. Kandungan gizi dalam makanan tersebut juga tidak dapat diserap dengan baik oleh tubuh.

"Salah satu contoh telur yang tidak matang sempurna masih mengandung anti-nutrien bernama avidin. Avidin membuat telur tidak bisa dicerna dan diserap tubuh," imbuh dia.

 

 




Sumber : Kompas.com


BERITA LAINNYA



Close Ads x