Kompas TV lifestyle kesehatan

Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kedua di Dunia Hari Ini, Ini 6 Penyakit yang Patut Diwaspadai

Kompas.tv - 10 Agustus 2023, 13:55 WIB
kualitas-udara-jakarta-terburuk-kedua-di-dunia-hari-ini-ini-6-penyakit-yang-patut-diwaspadai
Foto arsip. Lansekap Kota Jakarta yang diselimuti asap polusi udara, Rabu (24/7/2019) pada pukul 12.00 WIB. Jakarta menjadi kota dengan kualitas udara terburuk kedua di dunia pada hari ini, Kamis (10/8/2023), berdasarkan data IQAir. (Sumber: KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO)
Penulis : Switzy Sabandar | Editor : Edy A. Putra

JAKARTA, KOMPAS.TV - DKI Jakarta menjadi kota dengan kualitas udara terburuk kedua di dunia pada hari ini, Kamis (10/8/2023), berdasarkan data IQAir.

Indeks kualitas udara Jakarta mencapai angka 159 per pukul 06.46 WIB. Artinya, udara di Jakarta dikategorikan sebagai "tidak sehat".

Beijing, ibu kota China, menduduki peringkat pertama dengan indeks 161. Sedangkan posisi ketiga ditempati oleh Baghdad, Irak dengan indeks 158.

Salah satu faktor yang membuat kualitas udara Jakarta buruk adalah konsentrasi polutan, khususnya PM 2.5. Partikel ini memiliki ukuran sangat kecil, kurang dari 2,5 mikrometer, namun efeknya bagi kesehatan sangat besar.

Pada hari yang sama, konsentrasi PM 2.5 di Jakarta mencapai 71,4 mikrogram/meter kubik. Jumlah ini 14,3 kali lipat dari nilai panduan yang dianjurkan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO).

Kualitas udara yang buruk dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti batuk, nyeri tenggorokan, hidung berair, dan sesak napas.

Gejala tersebut bisa memburuk hingga membuat seseorang mengalami sakit kepala, lemas, dan mual. 

Baca Juga: Pagi Ini, Kualitas Udara Jakarta di Peringkat Dua Terburuk Dunia, Disebut Masuk Kategori Tidak Sehat

Hal itu terjadi karena polutan yang masuk ke dalam tubuh mengikat hemoglobin, sehingga aliran oksigen dalam darah menjadi berkurang.

6 Penyakit akibat Kualitas Udara yang Buruk

Berikut penyakit-penyakit akibat kualitas udara yang buruk yang patut diwaspadai.

1. Asma

Paparan polutan yang tinggi merupakan sumber penyakit akibat polusi lainnya, seperti asma. Partikel kecil seperti debu atau asap dapat tersangkut di paru-paru. 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x