Kompas TV lifestyle kesehatan

Profesor Psikologi Beri 3 Tips Jaga Kesehatan Mental Anak Muda Indonesia

Kompas.tv - 13 Juli 2023, 17:16 WIB
profesor-psikologi-beri-3-tips-jaga-kesehatan-mental-anak-muda-indonesia
Foto ilustrasi. Survei menunjukkan, satu dari tiga remaja Indonesia mengalami masalah kesehatan mental. (Sumber: Freepik)
Penulis : Nadia Intan Fajarlie | Editor : Vyara Lestari

JAKARTA, KOMPAS.TV - Berdasarkan data hasil survei kesehatan mental remaja nasional (I-NAMHS) 2022, satu dari tiga remaja Indonesia mengalami masalah kesehatan mental.

Survei tersebut juga menunjukkan bahwa masalah kesehatan mental yang paling banyak dialami oleh remaja ialah gangguan cemas.

Menurut Ketua Center for Public Mental Health (CPMH) Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada, Diana Setiyawati, gangguan depresi semakin banyak ditemukan di kalangan anak muda.

Diana menuturkan, penggunaan media sosial yang berlebihan dapat memengaruhi kesehatan mental.

”Gempuran bagi generasi muda sekarang ini luar biasa. Pascapandemi Covid-19, masalah kesehatan mental juga disorot terkait dengan perkembangan dunia digital,” jelas Diana, Jumat (7/7/2023) dilansir dari Harian Kompas.

Baca Juga: Riset: 15,5 Juta Pemuda-Pemudi Indonesia Miliki Masalah Kesehatan Mental dalam Setahun Terakhir

Senada, Guru Besar Fakultas Psikologi Universitas Indonesia Elizabeth Kristi Poerwandari menyebut, teknologi telah mengubah perilaku individu dalam hubungan sosial.

Ia menambahkan, saat ini manusia dituntut untuk selalu lebih unggul daripada yang lain karena kompetisi yang semakin ketat. Padahal, lanjut dia, manusia bukan makhluk sempurna.

Tips jaga kesehatan mental

Kristi memberikan setidaknya tiga saran kepada generasi muda untuk menjaga kesehatan mental atau jiwa, yakni:

  1. Seimbangkan kehidupan di dunia nyata dan maya.

  2. Tidak menuntut diri agar sempurna.

  3. Bersyukur pada hal-hal kecil.

Baca Juga: Empat Jenis Makanan Ini Tingkatkan Mood, Bisa Bantu Jaga Kesehatan Mental

Masyarakat yang mengalami gangguan kesehatan mental, bisa mengakses pelayanan kesehatan jiwa di sejumlah puskesmas yang telah disiapkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Menurut Direktur Kesehatan Jiwa Kemenkes Vensya Sitohang, tenaga kesehatan yang bertugas di puskesmas tersebut telah dilatih untuk menangani masalah kesehatan jiwa.

Meski demikian, berdasarkan data I-NAMHS 2022, hanya 2,6 persen remaja dengan masalah kesehatan mental yang pernah mengakses layanan kesehatan jiwa untuk membantu mengatasi masalah emosi dan perilaku mereka.


 



Sumber : Kompas.id


BERITA LAINNYA



Close Ads x