Kompas TV internasional kompas dunia

Indonesia dan China Kritik PBB, Sebut Standar Ganda Mereka Menyiksa Warga Palestina di Gaza

Kompas.tv - 26 Februari 2024, 22:05 WIB
indonesia-dan-china-kritik-pbb-sebut-standar-ganda-mereka-menyiksa-warga-palestina-di-gaza
Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi saat memberikan pernyataan di sidang Mahkamah Internasional di Den Haag, Belanda, Jumat (23/2/2024). (Sumber: YouTube Associated Press)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Desy Afrianti

JENEWA, KOMPAS.TV - Indonesia dan China sama-sama mengkritik PBB, dengan menyebut standar ganda mereka menyiksa warga Palestina di Gaza.

Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi mengatakan bahwa warga Palestina di Gaza menderita karena standar ganda mereka, khususnya terkait Hak Asas Manusia (HAM).

Pernyataan keras tersebut diungkapkan Menlu Retno saat berbicara di Majelis HAM PBB, Jenewa, Swiss, Senin (26/2/2024).

Baca Juga: Raja Yordania: Serangan Israel ke Gaza saat Ramadan Bakal Tingkatkan Ancaman Perang di Timur Tengah

“Majelis HAM wajib melakukan yang seharusnya, menetapkan adanya pelanggaran HAM yang mengerikan, termasuk di Gaza, termasuk di Palestina,” katanya dikutip dati Anadolu Agency.

Menlu Retno menegaskan bahwa Komisaris HAM PBB Bolker Turk, tak merujuk situasi di Gaza dalam pidatonya saat sidang dibuka.

“Mungkin, saya melewatkannya,” kata Menlu Retno, terdengar sarkastik. Ia pun menyerukan dukungan global terhadap Palestina.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri China Wang Yi menegaskan konflik yang terjadi di Gaza, sangat menyedihkan.

Ia mengatakan nyaris 30.000 warga Palestina terbunuh, dan nyaris dua juta orang lainnya dipindahkan secara paksa sejak Israel mulai membombardir Gaza pada 7 Oktober lalu.

“Merupakan tanggung jawab seluruh komunitas internasional untuk melindungi hak asasi manusia, semua kelompok etnis dan seluruh manusia dengan adil, setara dan efektif,” tuturnya.

“Menjaga keselamatan seluruh manusia harus menjadi dasar, dan tujuan dari hak asasi manusia. Kita harus mengutamakan manusia,” ucapnya.

Wang Yi menyerukan adanya keadilan dan kesetaraan, dan mengatakan setiap negara harus menentang upaya menggunakan hak asasi manusia sebagai dalih mencampuri urusan dalam negeri negara lain, atau mengekang pembangunan negara lain.

“Kita harus menentang tindakan hegemonisme dan politik kekuasaan, serta menolak politik standar ganda,” tuturnya.

Baca Juga: PM Palestina Mohammad Shtayyeh Mundur di Tengah Eskalasi Kekerasan di Tepi Barat dan Gaza, Kenapa?

Ia juga menyerukan agar dibentuknya blok-blok kecil.

Kementerian Kesehatan Gaza pada Senin mengatakan jumlah warga Palestina yang tewas karena serangan Israel sejak 7 Oktober melonjak menjadi 29.782 orang.

Kementerian itu juga mengungkapkan 70.043 warga Palestina cedera atas serangan tersebut.



Sumber : Anadolu Agency


BERITA LAINNYA



Close Ads x