Kompas TV internasional kompas dunia

Israel Buat Pedoman Perundingan Pertukaran Tawanan, tapi Wajibkan Hamas Setuju Bila Ingin Berunding

Kompas.tv - 26 Februari 2024, 06:00 WIB
israel-buat-pedoman-perundingan-pertukaran-tawanan-tapi-wajibkan-hamas-setuju-bila-ingin-berunding
Kabinet perang Israel, Minggu (25/2/2024), dilaporkan menyetujui pedoman untuk perundingan dengan Hamas mengenai kesepakatan pertukaran sandera, jika Hamas menerima pedoman ini. (Sumber: Anadolu)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Gading Persada

YERUSALEM, KOMPAS.TV - Dalam sebuah gerak tarian diplomatik yang penuh ketegangan, kabinet perang Israel dilaporkan menyetujui pedoman untuk perundingan dengan Hamas mengenai kesepakatan pertukaran sandera, menurut media Israel.

Jika Hamas menerima pedoman ini, Israel akan mengirim delegasi ke Qatar untuk melanjutkan pembicaraan pertukaran sandera, demikian laporan surat kabar Yedioth Ahronoth yang dikutip Anadolu Agency, Minggu (25/2/2024). 

Namun, Yedioth Ahronoth tidak memberikan rincian tentang pedoman ini.

Langkah ini menyusul pembicaraan yang digelar di Paris pada Jumat (23/2) lalu antara perwakilan Israel, Amerika Serikat (AS), Qatar, dan Mesir untuk membahas kesepakatan pertukaran tahanan antara Tel Aviv dan Hamas.

Menurut surat kabar tersebut, banyak detail masih perlu dibahas, termasuk syarat gencatan senjata yang diusulkan, penarikan pasukan Israel dari Gaza, dan kepulangan warga Palestina yang terlantar ke utara Gaza.

Hamas diyakini masih menyandera lebih dari 130 warga Israel setelah serangan lintas batas pada 7 Oktober 2023. Sementara Israel menahan setidaknya 8.800 warga Palestina dalam penjaranya, menurut sumber resmi dari kedua belah pihak.

Baca Juga: Erdogan Hantam Barat dan PBB: Mereka Hanya Menonton Kejahatan Israel di Gaza Selama 140 Hari

Perjanjian sebelumnya pada November 2023 melibatkan pelepasan 81 warga Israel dan 24 warga asing sebagai imbalan untuk 240 warga Palestina, termasuk 71 perempuan dan 169 anak-anak.

Adapun Israel melancarkan serangan mematikan terhadap Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023 yang menewaskan hampir 30,000 warga sipil Palestina dan menyebabkan kehancuran massal serta kelangkaan kebutuhan pokok, sementara hampir 1.200 warga Israel diklaim tewas oleh Hamas.

Perang Israel di Gaza telah mendorong 85% populasi wilayah tersebut menjadi pengungsi internal di tengah kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan, sementara 60% infrastruktur enclave tersebut rusak atau hancur, menurut PBB.

Israel dituduh melakukan genosida di Pengadilan Internasional. Putusan interim pada Januari memerintahkan Tel Aviv untuk menghentikan tindakan genosida dan mengambil langkah-langkah untuk menjamin bantuan kemanusiaan disalurkan kepada warga sipil di Gaza.

Baca Juga: Kematian di Gaza Hampir 30.000 Warga Sipil Akibat Serangan Israel

Otoritas kesehatan setempat di Gaza, Minggu (25/2), mengonfirmasi bahwa jumlah kematian akibat serangan Israel telah mencapai 29.692 orang, dengan 69.879 orang lainnya mengalami luka.

"Banyak orang masih terperangkap di bawah reruntuhan dan di jalan-jalan karena penyelamat tidak dapat mencapai mereka," demikian pernyataan tersebut.

Kementerian Kesehatan di wilayah tersebut melaporkan setidaknya 86 warga Palestina tewas dan 131 lainnya terluka dalam serangan Israel selama 24 jam terakhir, sementara tim ambulans dan penyelamat menghadapi kesulitan mencapai korban.


 




Sumber : Anadolu Agency / Yedioth Ahronoth


BERITA LAINNYA



Close Ads x