Kompas TV internasional kompas dunia

UNRWA Pecat Staf dan Selidiki Keterlibatan atas Serangan ke Israel, AS Langsung Bekukan Pendanaan

Kompas.tv - 27 Januari 2024, 16:00 WIB
unrwa-pecat-staf-dan-selidiki-keterlibatan-atas-serangan-ke-israel-as-langsung-bekukan-pendanaan
Pengungsi Gaza tiba di Rafah usai menyelamatkan diri dari Khan Younis hari Jumat, (26/1/2024) yang diserang habis-habisan oleh Israel. UNRWA mengumumkan pada Jumat (26/1/2024) mereka memberhentikan sejumlah stafnya di Gaza selama penyelidikan atas dugaan keterlibatan stafnya dalam serangan oleh Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023 lalu. (Sumber: AP Photo)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Vyara Lestari

DEIR AL-BALAH, KOMPAS.TV - Komisaris Jenderal UNRWA, Philippe Lazzarini, mengumumkan pada Jumat (26/1/2024) bahwa badan PBB untuk pengungsi Palestina itu memberhentikan sejumlah stafnya di Gaza selama penyelidikan atas dugaan keterlibatan stafnya dalam serangan oleh Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober tahun lalu.

Keputusan ini memicu reaksi dari Amerika Serikat (AS), yang merupakan donor terbesar lembaga tersebut, dengan menghentikan sementara pendanaan bagi UNRWA.

Melansir Anadolu, Sabtu (27/1/2024), Kementerian Luar Negeri AS mengatakan mereka "sangat terganggu" oleh tuduhan terhadap staf UNRWA dan telah sementara menghentikan pendanaan tambahan untuk badan tersebut. AS merupakan donor terbesar bagi badan tersebut. AS memberikan $340 juta pada tahun 2022 dan beberapa ratus juta dolar pada tahun 2023.

Otoritas Israel telah memberikan informasi kepada UNRWA mengenai dugaan keterlibatan sejumlah staf UNRWA dalam serangan ke Israel selatan pada 7 Oktober.

"Untuk menjaga kemampuan UNRWA memberikan bantuan kemanusiaan, saya memutuskan untuk segera mengakhiri kontrak para staf ini dan memulai penyelidikan untuk menetapkan kebenaran tanpa ditunda-tunda. Setiap karyawan UNRWA yang terlibat dalam tindakan teror akan harus mempertanggungjawabkan perbuatannya, termasuk melalui penuntutan pidana," kata Lazzarini, Jumat (26/1).

"UNRWA mengulangi kecamannya dengan keras terhadap serangan mengerikan pada 7 Oktober dan menyerukan pembebasan segera dan tanpa syarat semua sandera Israel serta kembalinya mereka dengan selamat kepada keluarga mereka," tambah Lazzarini.

"Tuduhan mengejutkan ini muncul saat lebih dari dua juta orang di Gaza bergantung pada bantuan penyelamatan yang telah diberikan oleh UNRWA sejak perang dimulai. Setiap orang yang mengkhianati nilai-nilai mendasar PBB juga mengkhianati mereka yang kita layani di Gaza, di seluruh wilayah, dan di tempat lain di dunia," tegas Lazzarini.

Baca Juga: AS Ngotot Tuduhan Genosida di Gaza Tidak Berdasar dan Klaim Perintah ICJ Sejalan dengan Washington

Kepala badan PBB untuk pengungsi Palestina, UNRWA, Philippe Lazzarini pada Jumat (26/1/2024) memberhentikan sejumlah stafnya di Gaza selama penyelidikan atas dugaan keterlibatan stafnya dalam serangan oleh Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober tahun lalu. (Sumber: AP Photo)

UNRWA adalah badan utama yang memberikan bantuan untuk penduduk Gaza di tengah bencana kemanusiaan yang disebabkan oleh serangan Israel terhadap Hamas di Gaza yang dipicu oleh serangan pada 7 Oktober. Pejabat UNRWA tidak memberikan komentar mengenai dampak penghentian pendanaan AS terhadap operasinya.

Kementerian Luar Negeri AS mengungkap, ada tuduhan terhadap 12 karyawan atas keterlibatan mereka dalam serangan 7 Oktober oleh Hamas ke Israel selatan.

UNRWA memiliki 13.000 staf di Gaza, hampir semuanya warga Palestina, mulai dari guru di sekolah yang dijalankan oleh badan tersebut hingga dokter, staf medis, dan pekerja bantuan.

Lazzarini tidak menjelaskan peran yang diduga dimainkan oleh staf dalam serangan tersebut. Dalam serangan kejutan yang belum pernah terjadi sebelumnya itu, para personel Hamas menembus pagar keamanan yang mengelilingi Gaza dan menyerang komunitas Israel terdekat, diklaim menewaskan sekitar 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, dan menculik sekitar 250 orang. Kelompok lain bergabung dalam aksi tersebut.



Sumber : Associated Press / UNRWA


BERITA LAINNYA



Close Ads x