Kompas TV internasional kompas dunia

UNRWA Pecat Staf dan Selidiki Keterlibatan atas Serangan ke Israel, AS Langsung Bekukan Pendanaan

Kompas.tv - 27 Januari 2024, 16:00 WIB
unrwa-pecat-staf-dan-selidiki-keterlibatan-atas-serangan-ke-israel-as-langsung-bekukan-pendanaan
Pengungsi Gaza tiba di Rafah usai menyelamatkan diri dari Khan Younis hari Jumat, (26/1/2024) yang diserang habis-habisan oleh Israel. UNRWA mengumumkan pada Jumat (26/1/2024) mereka memberhentikan sejumlah stafnya di Gaza selama penyelidikan atas dugaan keterlibatan stafnya dalam serangan oleh Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023 lalu. (Sumber: AP Photo)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Vyara Lestari

Sejak dimulainya perang, serangan Israel telah menewaskan lebih dari 26.000 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan melukai lebih dari 64.400 lainnya, demikian keterangan Kementerian Kesehatan Gaza hari Jumat.

Lebih dari 150 staf UNRWA termasuk yang tewas, merupakan jumlah korban tertinggi yang pernah dialami badan dunia dalam konflik, dan beberapa tempat perlindungan PBB terkena serangan pengeboman.

Lebih dari 1,7 juta dari 2,3 juta penduduk Gaza terusir dari rumah mereka akibat perang, dan ratusan ribu di antaranya berkerumun di sekolah dan tempat perlindungan lain yang dijalankan oleh UNRWA.

Baca Juga: UNRWA Kecam Keras Pengabaian Terang-terangan Israel atas Serangan terhadap Fasilitas PBB di Gaza

Pengungsi Gaza tiba di Rafah usai menyelamatkan diri dari Khan Younis hari Jumat, (26/1/2024) yang diserang habis-habisan oleh Israel. UNRWA mengumumkan pada Jumat (26/1/2024) mereka memberhentikan sejumlah stafnya di Gaza selama penyelidikan atas dugaan keterlibatan stafnya dalam serangan oleh Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober tahun lalu. (Sumber: AP Photo)

Blokade hampir total Israel terhadap Gaza telah membuat hampir seluruh penduduk bergantung pada bantuan internasional yang dapat memasuki wilayah tersebut setiap hari. Pejabat PBB mengatakan sekitar seperempat populasi sekarang menghadapi kelaparan.

Stéphane Dujarric, juru bicara Sekretaris Jenderal PBB António Guterres, mengatakan bahwa akan dilakukan "peninjauan independen yang mendesak dan komprehensif" terhadap badan tersebut.

UNRWA dibentuk untuk merawat jutaan orang Palestina di seluruh Timur Tengah yang keluarganya melarikan diri atau dipaksa meninggalkan properti di dalam apa yang sekarang menjadi Israel selama perang yang mengelilingi pembentukan Israel pada tahun 1948. Israel menolak kembalinya para pengungsi ke tanah mereka yang dulu.

Pejabat Israel dan sekutunya, termasuk di Kongres AS, sering mengeklaim UNRWA membiarkan pengajaran hasutan anti-Israel di ratusan sekolahnya dan beberapa stafnya berkolaborasi dengan Hamas. Pemerintahan Trump menghentikan pendanaan untuk badan tersebut pada tahun 2018, tetapi Presiden Joe Biden mengembalikannya.

Para pendukung badan tersebut mengatakan tuduhan tersebut bertujuan untuk mengurangi masalah pengungsi yang sudah lama terpendam. Minggu lalu, Lazzarini mengatakan bahwa ia akan menunjuk entitas independen untuk menyelidiki klaim tersebut, baik "apa yang benar atau tidak benar" dan "apa yang dipolitisasi." Ia juga mengatakan tuduhan tersebut merugikan operasi yang sudah cukup sulit dari badan tersebut.

UNRWA adalah Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Tengah. Majelis Umum PBB mendirikan UNRWA pada tahun 1949 dengan mandat untuk memberikan bantuan kemanusiaan dan perlindungan kepada pengungsi Palestina terdaftar di wilayah operasi Badan tersebut dalam menunggu solusi yang adil dan abadi terhadap nasib mereka.

UNRWA beroperasi di Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur, Jalur Gaza, Yordania, Lebanon, dan Suriah. Puluhan ribu pengungsi Palestina yang kehilangan rumah dan mata pencaharian akibat konflik 1948 terus menjadi pengungsi dan membutuhkan dukungan, hampir 75 tahun setelahnya.


 

 




Sumber : Associated Press / UNRWA


BERITA LAINNYA



Close Ads x