Kompas TV internasional kompas dunia

Fakta Terbaru Negosiasi Hamas dan Israel yang Difasilitasi Mesir-Qatar: Makin Gencar tapi Sulit

Kompas.tv - 25 Januari 2024, 07:09 WIB
fakta-terbaru-negosiasi-hamas-dan-israel-yang-difasilitasi-mesir-qatar-makin-gencar-tapi-sulit
Warga Palestina melihat sebuah masjid yang hancur akibat serangan Israel di Rafah, Jalur Gaza Rabu, 24 Januari 2024. Upaya mencapai gencatan senjata baru antara Israel dan Hamas yang difasilitasi Mesir dan Qatar tampaknya semakin intensif, namun menemukan formula yang dapat diterima oleh kedua belah pihak masih sulit. (Sumber: AP Photo)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Desy Afrianti

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Upaya mencapai gencatan senjata baru antara Israel dan Hamas tampaknya semakin intensif dan gencar namun tetap sangat sulit.

Pejabat Mesir dan AS pekan ini memastikan mereka secara aktif mencari cara untuk menghentikan perang yang telah berlangsung selama lebih dari 110 hari, seperti dilaporkan oleh Associated Press, Kamis, (25/1/2024).

Pejabat Mesir pada hari Rabu mengatakan Israel telah mengajukan proposal untuk menghentikan pertempuran, sementara Gedung Putih mengatakan telah mengirim utusan senior ke wilayah tersebut untuk konsultasi dengan Mesir dan Qatar.

Setiap kesepakatan harus mencakup penghentian pertempuran, pertukaran sandera yang dipegang oleh Hamas dengan tahanan Palestina yang ditahan oleh Israel, dan bantuan kemanusiaan dalam jumlah besar yang sangat dibutuhkan untuk wilayah Gaza yang hancur oleh perang.

Namun, menemukan formula yang dapat diterima oleh kedua belah pihak masih sulit. Kesenjangan antara Israel dan Hamas tetap lebar, dan kemungkinan kesepakatan dalam waktu dekat masih tampak tipis.

"Kontak terus-menerus dilakukan, tetapi belum menghasilkan hasil," kata pejabat Israel, berbicara dengan syarat anonimitas karena membahas negosiasi di balik layar. "Masih ada jalan panjang."

Berikut adalah gambaran lebih rinci tentang upaya gencatan senjata:

Baca Juga: Sidang Dewan Keamanan PBB Penuh Kecaman dan Tuntutan ke Israel, Indonesia Salah Satu Paling Keras

Warga saat memakamkan Tawfiq Ajaq di Tepi Barat, Sabtu, (19/1/2024). Ajaq dibunuh Israel hari Jumat dengan tembakan di kepala, polisi menyatakan mereka memulai penyelidikan. (Sumber: AP Photo)

Kesepakatan Awal

Pada akhir November, kedua belah pihak setuju untuk gencatan senjata satu minggu. Hamas melepaskan lebih dari 100 dari 250 sandera yang dipegangnya, sebagian besar perempuan dan anak-anak, sementara Israel membebaskan 240 tahanan Palestina.

Kedua belah pihak saling menyalahkan atas kegagalan memperpanjang kesepakatan tersebut, dan pertempuran semakin memburuk sejak saat itu.

Apa yang Diinginkan Masing-masing Pihak?

Israel yakin Hamas masih menyandera sekitar 110 orang, ditambah mayat sekitar 25 orang lain yang tewas pada 7 Oktober atau meninggal dalam tahanan.

Israel menginginkan semua sandera dan mayat dikembalikan sebagai bagian dari kesepakatan apa pun. Israel juga menawarkan penghentian sementara dalam pertempuran, tetapi menyatakan akan melanjutkan perang lebih luas hingga semua tujuannya tercapai.

Hamas ingin Israel membebaskan ribuan tahanan Palestina yang ditahannya. Ini termasuk tahanan yang dihukum atas serangan mematikan terhadap warga Israel serta ratusan militan Hamas yang ikut dalam pembantaian 7 Oktober. Hamas juga ingin serangan Israel diakhiri dan penarikan permanen semua pasukan Israel dari Gaza.



Sumber : Associated Press


BERITA LAINNYA



Close Ads x