Kompas TV internasional kompas dunia

Menlu Amerika Serikat Klaim Empat Pemimpin Timur Tengah Setuju Siapkan Masa Depan Gaza PascaPerang

Kompas.tv - 9 Januari 2024, 13:05 WIB
menlu-amerika-serikat-klaim-empat-pemimpin-timur-tengah-setuju-siapkan-masa-depan-gaza-pascaperang
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken, Senin (8/1/2024), mengatakan Arab Saudi, Yordania, Qatar, Uni Emirat Arab dan Turki telah setuju untuk mulai merencanakan rekonstruksi dan tata kelola Gaza setelah perang Israel melawan Hamas berakhir. (Sumber: AP Photo)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Vyara Lestari

AL ULA, KOMPAS.TV - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken mengatakan empat negara Arab kunci dan Turki telah setuju untuk mulai merencanakan rekonstruksi dan tata kelola Gaza setelah perang Israel melawan Hamas berakhir, Senin (8/1/2024).

Blinken, yang sedang dalam misi mendesak di Timur Tengah dengan tujuan utama mencegah konflik meluas karena khawatir munculnya perang regional, mengatakan Arab Saudi, Yordania, Qatar, Uni Emirat Arab, dan Turki akan mempertimbangkan untuk berpartisipasi dan memberikan kontribusi pada skenario "hari esok" untuk wilayah Palestina yang telah hancur akibat tiga bulan serangan Israel yang mematikan.

Negara-negara itu sebelumnya menolak panggilan AS untuk memulai perencanaan pasca-perang, bersikeras harus ada gencatan senjata dan pengurangan tajam penderitaan warga sipil akibat respons militer Israel terhadap serangan mematikan Hamas pada 7 Oktober.

Tetapi dalam kunjungannya yang keempat ke Timur Tengah sejak perang dimulai pada Oktober 2023 lalu, Blinken mengatakan negara-negara tersebut siap untuk memulai perencanaan tersebut dan masing-masing akan mempertimbangkan keterlibatannya dalam apa pun yang akhirnya diputuskan.

"Di mana pun saya pergi, saya menemukan pemimpin yang bertekad perluasan mencegah konflik yang kita hadapi sekarang, melakukan segala yang mungkin untuk mencegah eskalasi dan mencegah meluasnya konflik," kata Blinken kepada wartawan yang mendampinginya.

Blinken menyampaikan komentarnya setelah bertemu dengan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman di perkemahan musim dingin raja Saudi di luar kota perdagangan kuno Al Ula di barat Arab Saudi. Blinken sebelumnya pergi ke Turki, Yunani, Yordania, Qatar, dan Uni Emirat Arab.

Pemimpin-pemimpin negara-negara tersebut "setuju bekerja sama dan mengoordinasikan upaya untuk membantu Gaza kembali stabil dan pulih, merencanakan jalan politik ke depan bagi rakyat Palestina, dan bekerja menuju perdamaian, keamanan, dan stabilitas jangka panjang di seluruh wilayah," kata Blinken.

Baca Juga: Netanyahu Sesumbar Israel Siap Perang Melawan Hizbullah Usai Bunuh Komandan Pasukan Elitenya

Menlu AS Antony Blinken dan Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman di Al Ula, Arab Saudi, Senin, (8/1/2024). Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken, hari Senin (8/1/2024), mengatakan Arab Saudi, Yordania, Qatar, Uni Emirat Arab dan Turki telah setuju untuk mulai merencanakan rekonstruksi dan tata kelola Gaza setelah perang Israel melawan Hamas berakhir. (Sumber: AP Photo)

Dia mengatakan mereka "siap untuk membuat komitmen yang diperlukan untuk mengambil keputusan sulit demi memajukan semua tujuan ini dan memajukan visi ini untuk wilayah ini."

Blinken tidak memberikan rincian tentang kontribusi potensial. Dukungan keuangan dan dalam bentuk barang dari Uni Emirat Arab dan Arab Saudi dapat menjadi kunci keberhasilan setiap rencana.

Negara-negara Arab sangat kritis terhadap tindakan Israel dan menghindari dukungan publik untuk perencanaan jangka panjang, dengan argumen pertempuran harus berakhir sebelum pembicaraan semacam itu bisa dimulai. Mereka menuntut gencatan senjata sejak pertengahan Oktober ketika korban sipil mulai melonjak.

Blinken mengatakan ia akan membahas komitmen Arab kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan kabinet perangnya serta pemimpin Palestina Mahmoud Abbas pada Selasa dan Rabu sebelum menyampaikannya kepada Presiden Mesir Abdel Fatah Al-Sisi dan kembali ke Washington.



Sumber : Associated Press


BERITA LAINNYA



Close Ads x