Kompas TV internasional kompas dunia

Israel Bom Masjid dan Permukiman di Rafah Gaza, Korban Luka Dibawa dengan Gerobak Keledai

Kompas.tv - 20 Desember 2023, 22:05 WIB
israel-bom-masjid-dan-permukiman-di-rafah-gaza-korban-luka-dibawa-dengan-gerobak-keledai
Warga Palestina membawa seorang korban luka akibat serangan udara Israel di Rafah, selatan Jalur Gaza, dengan gerobak keledai ke rumah sakit, Rabu (20/12/2023). (Sumber: Al Jazeera)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Edy A. Putra

GAZA, KOMPAS.TV - Serangan udara Israel menghancurkan sebuah masjid dan dua gedung permukiman di Rafah, selatan Jalur Gaza, Rabu (20/12/2023). Rumah yang menjadi target serangan udara Israel disebut dipenuhi warga Palestina saat kejadian.

Belum diketahui berapa jumlah korban jiwa dan luka akibat serangan Israel ini.

Jurnalis Al Jazeera di lapangan melaporkan, setidaknya 25 korban luka dibawa ke Rumah Sakit Kuwait di dekat lokasi kejadian.

"Orang-orang membawa seorang korban luka ke rumah sakit dengan gerobak keledai karena tidak ada ambulans yang tersedia, sambil melakukan CPR (resusitasi jantung-paru) kepadanya," kata jurnalis Al Jazeera di Gaza, Hani Mahmoud, Rabu.

Baca Juga: Malaysia Larang Kapal-Kapal Israel Berlabuh di Wilayahnya, Bukti Solidaritas dengan Palestina

Tim paramedis dilaporkan telah berada di lokasi kejadian dan mengevakuasi korban luka. Namun, Rumah Sakit Kuwait dilaporkan tidak bisa menerima banyak korban luka.

"Inilah situasi di setiap tempat (di Gaza) di mana pengeboman tanpa ampun terjadi," kata Mahmoud.

Sebelum terjadi serangan udara, drone-drone Israel dilaporkan mengelilingi sekitar area target selama lima hari belakangan.

Rafah kini menjadi wilayah paling padat penduduk di Gaza. Kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) mengatakan ratusan ribu orang kini berdesakan di Rafah dengan kondisi yang memprihatinkan.

"Kepadatan penduduk kini melampaui 12.000 orang per kilometer per segi, empat kali lipat dibandingkan sebelum eskalasi terjadi," kata OCHA.

"Ribuan orang mengantre di depan pusat-pusat penyaluran untuk mendapatkan makanan, air, tempat mengungsi, dan perlindungan di tengah ketiadaan kakus dan air yang layak, dan fasilitas sanitasi di lokasi-lokasi pengungsian darurat."

Israel sebelumnya meminta warga Gaza pindah ke Rafah untuk "keselamatan" mereka, namun terus membombardir wilayah tersebut.

Pasukan Israel sebelumnya juga mengebom kamp pengungsian Jabaliya di utara Gaza dan membunuh 46 orang serta melukai puluhan lain. 

Di tempat terpisah, pasukan darat Israel dilaporkan terlibat pertempuran dengan pejuang Palestina di Beit Hanun, utara Gaza. Pertempuran disebut berlangsung dahsyat dan melibatkan senapan mesin.

Sejak 7 Oktober lalu, serangan Israel ke Jalur Gaza telah membunuh lebih dari 19.667 orang, termasuk 7.729 anak dan 5.153 perempuan.

Sementara di Israel, menurut otoritas setempat, sebanyak 1.139 orang tewas, kebanyakan pada 7 Oktober saat Hamas menyerang.

Baca Juga: Houthi Yaman Tak Takut Satgas Pengaman Laut Merah AS, Bakal Serang Kapal Terkait Israel Tiap 12 Jam


 



Sumber : Al Jazeera


BERITA LAINNYA



Close Ads x