Kompas TV internasional kompas dunia

Houthi Yaman Tak Takut Satgas Pengaman Laut Merah AS, Bakal Serang Kapal Terkait Israel Tiap 12 Jam

Kompas.tv - 19 Desember 2023, 21:49 WIB
houthi-yaman-tak-takut-satgas-pengaman-laut-merah-as-bakal-serang-kapal-terkait-israel-tiap-12-jam
Fregat Prancis Languedoc di Selat Hormuz. Amerika Serikat dan sejumlah negara membentuk pasukan untuk melindungi kapal-kapal yang melintas Laut Merah dan berisiko diserang pesawat nirawak dan peluru kendali yang ditembakkan dari wilayah yang dikendalikan oleh kelompok Houthi di Yaman, kata Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin Selasa pagi, (19/12/2023) di Bahrain. (Sumber: AP Photo)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Vyara Lestari

SANA'A, KOMPAS.TV - Kelompok pemberontak Houthi di Yaman mengaku tidak terpengaruh oleh satuan tugas multinasional yang dibentuk Amerika Serikat (AS) untuk mengamankan Laut Merah. Houthi bahkan mengaku akan mengirim serangan ke kapal-kapal di Laut Merah tiap 12 jam.

Houthi mulai menyerang kapal-kapal yang diyakini terkait Israel atau warga negara Israel di Laut Merah sejak Jalur Gaza digempur pada 7 Oktober lalu. Kelompok yang kini menguasai sebagian besar Yaman ini menyebut tindakannya sebagai solidaritas untuk rakyat Palestina.

"Mengenai operasi perairan, mereka dalam kekuatan penuh, dan mungkin setiap 12 jam tidak akan terlewati tanpa operasi (militer)," kata juru bicara Houthi, Muhammad Abdulsalam dikutip Al Jazeera, Selasa (19/12/2023).

Baca Juga: AS Umumkan Pembentukan Misi Multinasional Lawan Serangan Kelompok Houthi di Laut Merah

Satgas bentukan AS sendiri sejauh ini telah diikuti 10 negara, yakni Bahrain, Kanada, Prancis, Italia, Belanda, Norwegia, Seychelles, Spanyo, Inggris Raya, dan AS sendiri.

Terkini, pemerintah Italia mengaku akan menerjunkan kapal perang ke Laut Merah untuk melindungi jalur perdagangan vital tersebut. Menteri Pertahanan Italia Guido Crosetto mengaku akan mengirim satu unit fregat ke Laut Merah.

"Italia akan menjalankan bagiannya, bersama-sama komunitas internasional, untuk melawan aktivitas destabilisasi teroris oleh Houthi," kata Crosetto.


Pada Senin (18/12), Houthi dilaporkan menyerang kapal berbendera Norwegia, Swan Atlantic dan MSC Clara karena dituduh terkait Israel. Namun, pemilik Swan Atlantic, Inventor Chemical Tankers menyebut kapal itu tidak terkait Israel dan dikelola oleh perusahaan asal Singapura.

Baca Juga: Puan dan Megawati Bertemu Paus Fransiskus, Ajak Dukung Palestina demi Perdamaian Dunia

 



Sumber :


BERITA LAINNYA



Close Ads x