Kompas TV internasional kompas dunia

Israel Akhirnya Akui Bunuh Tiga Warganya yang Disandera Hamas, Langsung Membela Diri

Kompas.tv - 16 Desember 2023, 07:49 WIB
israel-akhirnya-akui-bunuh-tiga-warganya-yang-disandera-hamas-langsung-membela-diri
Sejumlah tentara Israel terlihat di Jalur Gaza, wilayah Palestina yang diduduki Israel sejak 1967 dan diblokade sejak 2007, Rabu, 8 November 2023. (Sumber: AP Photo/Ohad Zwigenberg)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Desy Afrianti

TEL AVIV, KOMPAS.TV - Israel akhirnya mengakui telah membunuh tiga warga mereka yang disandera Hamas saat melakukan serangan ke Gaza.

Pihak Israel pun membela diri dan mengatakan mereka tak sengaja membunuh ketiganya karena salah mengidentifikasi sebagai ancaman.

Ketiga sandera yang dibunuh tersebut adalah Yotam Haim (28 tahun), Samer Talalka (22) dan Alon Shamriz (26).

Baca Juga: Tentara Israel Lakukan Pemukulan terhadap Fotografer asal Turki di Yerusalem Timur

Pihak militer mengatakan ketiganya ditembak mati saat melakukan operasi dio Shejaiya, Gaza.

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) pada Jumat (15/12/2023), mengatakan penyelidikan tengah dilakukan atas insiden tersebut.

“Kami merasa bersalah atas insiden tragis tersebut dan mengirimkan keluarga perasaan duka cita kami,” kata pihak IDF dikutip dari BBC.

“Misi nasional kami adalah mencari lokasi dari orang yang hilang dan mengembalikan sandera kembali ke rumah,” ujarnya.

Tiga jasad telah dikembali ke wilayah Israel, dan setelah dilakukan pengecekan identitasnya berhasil dikonfirmasi.

Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengatakan kematian mereka merupakan tragedi yang tak tertahankan.

“Bahkan di malam yang sulit ini, kami akan membalut luka, mengambil pelajaran dan melanjutkan upaya terbaik untuk mengembalikan semua korban penculikan ke rumah dengan selamat,” tuturnya.

Juru Bicara Gedung Putih John Kirby mengatakan pembunuhan tersebut adalah kesalahan tragis.

Ia juga mengatakan AS tak memiliki pandangan sempurna mengenai bagaimana operasi ini berlangsung.

Saat ini lebih dari 100 sandera Israel masih dalam penahanan Hamas di Gaza, sejak ditangkap pada 7 Oktober lalu.

Para keluarga sandera sendiri terus mengeluhkan lambatnya upaya Pemerintahan Israel dalam membebaskan sandera.

Baca Juga: Pejabat AS dan Israel Sepakat Sebut Perang akan Lama, Bahas Pengurangan Intensitas Pertempuran Gaza

Bahkan mereka juga mempertanyakan seruan Pemerintah Israel yang akan menyelamatkan sandera dengan cara militer.


Menurut Hen Avigdori, yang istri dan putrinya sempat disandera Hamas menegaskan tak ada cara militer yang bakal mengembalikan para sandera dengan selamat.

“Kesimpulan bagi setiap orang yang memiliki hati dan pikiran adalah sama. Israel harus membuat kesepakatan untuk membawa mereka kembali hidup-hidup, dan bukan dalam peti mati,” tulisnya di media sosial X.



Sumber : BBC


BERITA LAINNYA



Close Ads x