Kompas TV internasional kompas dunia

Tokoh Anti-Islam Geert Wilders Menang Telak di Pemilu Belanda

Kompas.tv - 23 November 2023, 17:40 WIB
tokoh-anti-islam-geert-wilders-menang-telak-di-pemilu-belanda
Geert Wilders, pemimpin Partai Kebebasan yang dikenal sebagai PVV, menjawab pertanyaan dari media setelah pengumuman hasil awal pemilu umum di The Hague, Belanda, Rabu, 22 November 2023. (Sumber: AP Photo/Peter Dejong)
Penulis : Rizky L Pratama | Editor : Iman Firdaus

Namun Wilders, yang di masa lalu dicap sebagai Donald Trump versi Belanda, harus terlebih dahulu membentuk pemerintahan koalisi sebelum ia dapat mengambil alih kekuasaan.

Hal ini akan sulit mengingat partai-partai arus utama enggan untuk bergabung dengan dia dan partainya.

Namun, dengan kemenangan besar yang diraihnya, itu memperkuat pengaruh Wilders dalam negosiasi apa pun.

Kemenangan bersejarah ini terjadi setahun setelah kemenangan Perdana Menteri Italia, Giorgia Meloni, yang memiliki akar persaudaraan dengan diktator fasis Benito Mussolini. 

Sejak itu, Meloni melunakkan pendiriannya terhadap beberapa isu dan menjadi tokoh sayap kanan yang dapat diterima di Uni Eropa.

Geert Wilders, yang telah lama menjadi pengkritik terhadap Islam, Uni Eropa, dan migran, telah mendekati kekuasaan namun belum pernah benar-benar memerintah di negara yang terkenal dengan politik kompromi.

Dalam minggu-minggu terakhir kampanyenya, Wilders sedikit melunakkan pendiriannya dan berjanji untuk menjadi perdana menteri bagi seluruh rakyat Belanda, mendapat julukan Geert "Milders."

Pemilu ini diadakan setelah koalisi keempat dan terakhir dari Perdana Menteri Mark Rutte mengundurkan diri pada bulan Juli, menyusul kegagalan persetujuan langkah-langkah pengendalian migrasi.


 

Rutte digantikan oleh Dilan Yeşilgöz-Zegerius, mantan pengungsi Turki yang dapat menjadi perdana menteri perempuan pertama di negara itu jika partainya meraih suara terbanyak. Namun, partainya diperkirakan akan kehilangan 10 kursi dan berakhir dengan 24 kursi.

Hasil ini menjadi bagian dari serangkaian pemilu yang mengubah lanskap politik Eropa, dari Slovakia dan Spanyol hingga Jerman dan Polandia, di mana partai-partai populis dan sayap kanan mencapai kesuksesan di beberapa negara anggota UE sementara terhambat di negara-negara lain. 

Baca Juga: Terungkap, Ghisca Debora Pergi ke Belanda Ternyata untuk Temui Pacarnya dan Mempersiapkan Kuliah




Sumber : Associated Press


BERITA LAINNYA



Close Ads x