Kompas TV internasional kompas dunia

Terungkap, Dubes Iran Tegaskan Teheran Tidak Terlibat Aksi Hamas, Ungkap Tujuan Asli Serangan Israel

Kompas.tv - 31 Oktober 2023, 20:40 WIB
terungkap-dubes-iran-tegaskan-teheran-tidak-terlibat-aksi-hamas-ungkap-tujuan-asli-serangan-israel
Duta Besar Iran untuk Indonesia, Mohammad Boroujerdi, Senin (31/10/2023), menegaskan negaranya tidak terlibat serangan Hamas ke Gaza dalam konflik Palestina dan Israel. Lebih lanjut Dubes Boroujerdi mengungkap, tujuan utama Israel adalah untuk mengosongkan Jalur Gaza melalui Mesir dan mengosongkan Tepi Barat melalui Yordania. (Sumber: Antara)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Vyara Lestari

Baca Juga: PBB: 420 Bocah Gaza Terbunuh setiap Hari, Pelanggaran HAM Serius terhadap Anak-Anak Tengah Terjadi

Duta Besar Iran untuk Indonesia, Mohammad Boroujerdi, hari Senin, (31/10/2023) menegaskan negaranya tidak terlibat serangan Hamas ke Gaza dalam konflik Palestina dan Israel. Lebih lanjut Dubes Boroujerdi mengungkap, tujuan utama Israel adalah untuk mengosongkan Jalur Gaza melalui Mesir dan mengosongkan Tepi Barat melalui Yordania. (Sumber: AP Photo)

Penduduk Gaza yang berjumlah 2,3 juta orang juga menghadapi kekurangan makanan, air, bahan bakar, dan obat-obatan akibat blokade Israel terhadap enklave tersebut. Hanya sedikit truk bantuan yang telah masuk ke Gaza sejak dibukanya titik perlintasan Rafah pada 21 Oktober.

Kementerian Israel hari Senin, (30/10/2023) membuat gempar seluruh dunia usai bocornya dokumen berisi rencana kontroversial untuk memindahkan secara paksa lebih dari 2,3 juta warga sipil Gaza ke Semenanjung Sinai Mesir. Rencana ini menimbulkan kecaman keras dunia dan dari warga Gaza yang tak bersalah. Hal ini diyakini memperdalam ketegangan dan ketakutan mereka.

Namun, kantor PM Israel Benjamin Netanyahu berdalih dan bersikap  meremehkan laporan bikinan Kementerian Intelijen itu, sebagai latihan teoritis belaka, sekedar "kertas konsep", seperti laporan Associated Press.

Dalam laporannya, Kementerian Intelijen menawarkan tiga alternatif "untuk mengubah realitas warga sipil di Gaza sebagai respons atas tindakan kejam Hamas yang memicu perang yang merenggut banyak nyawa."

Dokumen tersebut mengusulkan pemindahan warga sipil Gaza ke kota-kota tenda pengungsi di utara Sinai Mesir, lalu membangun kota permanen dan koridor kemanusiaan yang tujuannya tidak jelas.

Dokumen ini menolak dua opsi lain: mengembalikan Otoritas Palestina yang berbasis di Tepi Barat sebagai penguasa di Gaza, atau mendukung rezim lokal. Dokumen ini menilai bahwa kedua opsi tersebut tidak mampu untuk mencegah serangan terhadap Israel.

Pengembalian Otoritas Palestina, yang diusir dari Gaza setelah perang satu minggu pada tahun 2007 yang mengangkat Hamas berkuasa, dianggap akan menjadi "kemenangan luar biasa bagi pergerakan nasional Palestina" tetapi juga berpotensi merenggut banyak nyawa warga sipil dan tentara Israel, tanpa memberikan jaminan keamanan yang memadai bagi Israel.


 

 




Sumber : Antara / Kompas TV / Anadolu


BERITA LAINNYA



Close Ads x