Kompas TV internasional kompas dunia

Israel Menggila, Nyatakan Gedung Parlemen Gaza dan Kantor Layanan Sipil Jadi Target Sah Pengeboman

Kompas.tv - 10 Oktober 2023, 15:28 WIB
israel-menggila-nyatakan-gedung-parlemen-gaza-dan-kantor-layanan-sipil-jadi-target-sah-pengeboman
Sebuah gedung di Gaza yang meledak akibat serangan presisi Israel, Sabtu (7/10/2023). Jet Israel terus menggempur pusat Kota Gaza tanpa henti hingga dini hari Selasa (10/10/2023), menyatakan gedung parlemen Gaza dan kantor layanan sipil adalah sasaran sah dalam serangannya terhadap Hamas. (Sumber: AP Photo)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Vyara Lestari

"Kami baru saja mulai menghantam Hamas," kata Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam pidato yang disiarkan secara nasional. "Apa yang akan kami lakukan kepada musuh-musuh kami dalam beberapa hari mendatang akan terngiang oleh mereka selama beberapa generasi."

Militer Israel mengatakan telah melakukan serangan terhadap ratusan target Hamas di lingkungan Kota Rimal di Gaza, yang merupakan rumah bagi kementerian dan gedung pemerintahan Hamas, semalam.

Pemusnahan besar di Rimal menandakan kemungkinan taktik baru Israel di Gaza: memberi peringatan kepada warga sipil untuk meninggalkan daerah tertentu dan kemudian menyerang daerah tersebut dengan serangan udara dengan intensitas yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Baca Juga: Situasi Gaza Usai Dibombardir Rudal Israel, Pasokan Obat-obatan Terhambat


Serangan udara besar-besaran dimulai di daerah-daerah Gaza yang berbatasan dengan Israel pada akhir pekan, dan semalam berpindah ke pusat Kota Gaza. Jika jenis serangan semacam ini terus berlanjut, warga Gaza akan memiliki tempat perlindungan yang semakin sedikit seiring dengan semakin banyaknya lingkungan yang tidak bisa ditinggali.

Dalam briefing pada hari Selasa, juru bicara militer Israel, Richard Hecht mengusulkan agar warga Palestina mencoba pergi melalui perlintasan perbatasan Rafah dengan Mesir, tetapi militer kemudian mengatakan bahwa perlintasan tersebut ditutup.

Ketika ditanya apakah Israel menganggap pemerintahan sipil Hamas, seperti parlemen dan kementerian, sebagai sasaran yang sah, Hecht mengatakan, "Jika ada penembak roket dari sana, itu berubah menjadi sasaran militer."

Sebagai tanggapan atas serangan udara Israel, juru bicara sayap bersenjata Hamas, Abu Obeida, mengatakan malam Senin bahwa kelompok tersebut akan membunuh satu warga sipil Israel yang ditawan setiap kali Israel menargetkan warga sipil di rumah mereka di Gaza "tanpa peringatan sebelumnya".

Menteri Luar Negeri Israel, Eli Cohen, memperingatkan Hamas agar tidak melukai satu pun sandera, dengan mengatakan, "Kejahatan perang ini tidak akan diampuni."

Netanyahu menunjuk seorang mantan komandan militer untuk mengelola krisis sandera dan orang yang hilang.

Militer Israel mengatakan lebih dari 900 orang telah tewas di Israel. Di Gaza dan Tepi Barat, 704 orang tewas, menurut otoritas setempat; Israel mengatakan ratusan pejuang Hamas termasuk di antara mereka. Ribuan orang telah terluka di kedua belah pihak.

 

 




Sumber : Associated Press


BERITA LAINNYA



Close Ads x