Kompas TV internasional kompas dunia

Saat AS Membabi Buta, Kini Tuduh Afrika Selatan Pasok Senjata ke Rusia

Kompas.tv - 12 Mei 2023, 10:12 WIB
saat-as-membabi-buta-kini-tuduh-afrika-selatan-pasok-senjata-ke-rusia
Presiden Afrika Selatan, Cyril Ramaphosa. (Sumber: AP Photo/Themba Hadebe)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Gading Persada

CAPE TOWN, KOMPAS.TV - Amerika Serikat (AS) tampaknya mulai menyerang membabi-buta negara-negara yang memilih netral atas serangan Rusia ke Ukraina.

Kali ini AS menuduh Afrika Selatan telah pasok senjata ke Rusia, meski negara it uterus mengungkapkan netralitas pada perang di Ukraina.

Tuduhan tersebut diungkapkan oleh Duta Besar AS untuk Afrika Selatan, Reuben Brigety,

Brigety mengeklaim bahwa kapal perang Rusia telah dimuati amunisi dan senjata di Cape Town, Desember lalu.

Baca Juga: Pejabat Gedung Putih Bertemu Diplomat Kunci Beijing, Komitmen untuk Jaga Jalur Komunikasi

Brigety mengatakan pada Kamis (11/5/2023) di Pretoria bahwa Washington memiliki kekhawatiran dewngan sikap netral Afrika Selayan pada konflik itu.

Ia merujuk pada merapatnya kapal kargo di markas Angkatan Laut (AL) Simon Town antara 6 hingga 8 Desember tahun lalu.

Brigety mengungkapkan dirinya yakin kapal itu mengangkut senjata dan amunisi dan akan dibawa kembali ke Rusia.

Kehadiran kapal bernama Lady R itumemang menimbulkan kecurigaan dan meningkatkan pertanyaan dari sejumlah politisi lokal.

“Mempersenjatai Rusia sangatlah serius, dan kami tak melihat masalah ini bisa diselesaikan,” ujar Brigety dikutip dari BBC.


 

Pihak Afrika Selatan langsung membantah tuduhan AS tersebut.

Kantor Presiden Afrika Selatan, Cyril Ramaphosa, mengatakan kecewa dengan klaim tersebut.

Mereka juga menegaskan tak ada bukti yang mendukung tuduhan AS.

Pemerintah Afrika Selatan juga mengumumkan pembentukan penyelidikan independent yang dipimpin pensiunan hakim.

AS sendiri selama berbulan-bulan telah mengkritik tentang hubungan Afrika Selatan yang berkelanjutan dengan Rusia.

Baca Juga: Media Asing Ungkap Presiden Jokowi Bersuara Keras Atas Kritik Lambatnya Penyelesaian Masalah Myanmar

Wakil Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS, Vedant Patel mengungkapkan bahwa AS terus meningkatkan kekhawatiran mengenai Lady R terhadap sejumlah pejabat Afrika Selatan.

Ia mengatakan AS akan terus berbicara melawan setiap negara yang melakukan langkah untuk mendukung perang yang brutal dan ilegal Rusia di Ukraina.

Tetapi, ia tak mengungkapkan apakah akan ada dampak bagi Afrika Selatan jika klaim tersebut terbukti benar.

Washington juga mengungkapkan kekhawatiran atas partisipasi Afrika Selatan pada latihan militer dengan Rusia dan China pada setahun invasi di Ukraina.



Sumber : BBC


BERITA LAINNYA



Close Ads x