Kompas TV internasional kompas dunia

Menlu Retno Marsudi Ungkap Indonesia Selaku Ketua ASEAN Raih Kemajuan Selesaikan Krisis Myanmar

Kompas.tv - 5 April 2023, 19:46 WIB
menlu-retno-marsudi-ungkap-indonesia-selaku-ketua-asean-raih-kemajuan-selesaikan-krisis-myanmar
Pejabat-pejabat dari Indonesia bertemu dengan sejumlah pemangku kepentingan dari Myanmar, dan terdapat kemajuan dalam menyelesaikan krisis di sana, kata Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, Rabu, (5/4/2023). (Sumber: BPMI Setpres/Lukas)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Fadhilah

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pejabat-pejabat dari Indonesia bertemu dengan sejumlah pemangku kepentingan dari Myanmar, dan terdapat kemajuan dalam menyelesaikan krisis di sana, kata Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, Rabu, (5/4/2023) seperti laporan Straits Times.

Dalam konferensi pers Rabu, Retno Marsudi mengatakan, diskusi dilakukan sesuai dengan rencana perdamaian yang telah disepakati dan melibatkan pemangku kepentingan baru yang sebelumnya belum terlibat, meskipun ia tidak mengungkapkan siapa mereka.

Sebagai ketua ASEAN tahun 2023, Indonesia berjanji melakukan yang terbaik dalam meningkatkan situasi di Myanmar yang jatuh terjerembab dalam kekacauan setelah militer menggulingkan pemerintahan yang dipilih secara demokratis dalam kudeta pada Februari 2021.

Pada April 2021, ASEAN menetapkan rencana perdamaian berupa konsensus lima poin (5PC) dengan Myanmar.

Namun belum ada kemajuan yang signifikan dalam mengembalikan perdamaian. Kekerasan yang terjadi pasca kudeta telah menewaskan ribuan orang.

Retno mengatakan, prioritas Indonesia dan ASEAN adalah melaksanakan rencana perdamaian yang telah disepakati oleh Myanmar, dan ia menekankan pentingnya diskusi yang telah dilakukan.

Dia juga mengungkapkan, Indonesia sudah melakukan pertemuan untuk pertama kalinya dengan utusan khusus yang terlibat dalam menyelesaikan krisis. Mereka termasuk dari Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Myanmar.

"Mengapa ini dilakukan? Tujuan akhirnya adalah untuk mempromosikan koordinasi dan sinergi sambil terus memperkuat sentralitas ASEAN," katanya.

"Dari keterlibatan kami dengan mereka, terlihat bahwa dukungan terhadap kepemimpinan Indonesia, sentralitas ASEAN, dan 5PC sangat kuat."

Sentralitas ASEAN mengacu pada kemampuan kelompok regional tersebut untuk membentuk keputusan-keputusan kunci yang mempengaruhi Asia Tenggara, bukan meninggalkan nasibnya ditentukan oleh pihak-pihak eksternal.

Retno juga mengatakan, Indonesia telah memberi tahu Dewan Keamanan PBB tentang perkembangan terkait Myanmar pada 13 Maret.

"Dalam pertemuan tertutup Dewan Keamanan PBB, jelas terlihat dukungan yang kuat untuk kepemimpinan Indonesia, sentralitas ASEAN, dan 5PC."

Baca Juga: Junta Militer Myanmar Bubarkan Partai Suu Kyi, Liga Nasional untuk Demokrasi

Pejabat-pejabat dari Indonesia bertemu dengan sejumlah pemangku kepentingan dari Myanmar, dan terdapat kemajuan dalam menyelesaikan krisis di sana, kata Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, Rabu, (5/4/2023). (Sumber: France24)

Dia menambahkan, Indonesia bekerja untuk memastikan bahwa Pusat Koordinasi ASEAN untuk Bantuan Kemanusiaan dalam Pengelolaan Bencana AHA Centre dapat mendistribusikan bantuan kepada orang-orang di Myanmar, tanpa memandang latar belakang etnis, agama, dan orientasi politik.

AHA Centre adalah organisasi antar-pemerintah yang memfasilitasi kerja sama dan koordinasi dalam blok, serta kelompok lain seperti PBB, untuk menangani bencana darurat.

Mengenai hal-hal lain yang terkait dengan ASEAN, Retno menyatakan, persiapan KTT ASEAN ke-42 di Labuan Bajo di Flores pada Mei berjalan dengan baik.

Menlu Retno juga mengatakan, Indonesia akan menyelenggarakan forum tingkat tinggi yang diberi judul "Asean Outlook on the Indo-Pacific (AOIP)", yang akan diadakan bersamaan dengan KTT ASEAN ke-43 pada September.

AOIP, sebuah inisiatif yang dipimpin oleh Indonesia yang ditandatangani pada 2019 oleh para pemimpin ASEAN pada KTT ASEAN ke-34, menguraikan posisi bersama blok tersebut tentang kerja sama regional, keamanan dan kemakmuran, serta sikapnya untuk tidak memihak pada kekuatan besar manapun yang bersaing untuk pengaruh di wilayah tersebut.

Presiden Indonesia Joko Widodo pertengahan Maret lalu mengungkap bahwa Indonesia sedang dalam diskusi yang berkelanjutan dengan berbagai pihak di Myanmar di balik layar dengan harapan dapat membantu menyelesaikan krisis di negara anggota ASEAN sejawatnya tersebut, namun ini akan membutuhkan waktu, kata Presiden Joko Widodo.

Berbicara dengan The Straits Times dalam wawancara yang meliputi berbagai topik pada Rabu (15/3/2023), Presiden Joko Widodo juga menekankan ASEAN akan berusaha untuk terus menjadi wilayah yang damai, menghindari menjadi proksi untuk kekuatan global manapun, terutama dalam waktu ketika ketegangan geopolitik antara superpower semakin meningkat.

Sebagai ketua ASEAN tahun ini, Indonesia akan melakukan yang terbaik untuk memperbaiki situasi di Myanmar, meskipun hal di sana telah menjadi "rumit" dan akan membutuhkan waktu untuk dipecahkan, catat Widodo.




Sumber : Kompas TV/Straits Times


BERITA LAINNYA



Close Ads x