Kompas TV internasional krisis rusia ukraina

Putin Izinkan Mantan Napi Eks Pembunuh dan Pengedar Narkoba Wajib Militer untuk Perang di Ukraina

Kompas.tv - 5 November 2022, 11:04 WIB
putin-izinkan-mantan-napi-eks-pembunuh-dan-pengedar-narkoba-wajib-militer-untuk-perang-di-ukraina
Foto ilustrasi tentara Rusia di Ukraina. (Sumber: AP Photo)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Gading Persada

MOSKOW, KOMPAS.TV - Presiden Rusia Vladimir Putin mengeluarkan izin kepada mantan napi, yang merupakan eks pembunuh dan pengedar narkoba untuk ikut wajib militer.

Perubahan undang-undang (UU) yang dilakukan Putin membuat mereka bisa diturunkan untuk perang di Ukraina.

Dikutip dari BBC, Sabtu (5/11/2022), Putin mengubah UU tentang memanggil tentara cadangan untuk memasukkan orang-orang yang dhukum karena kejahatan serius, dan baru saja keluar penjara.

Namun mantan napi yang dihuum karena kejahatan seks terhadap anak atau terorisme masih dikecualikan dari hukuman.

Baca Juga: Perang Besar Rusia-Ukraina Diperkirakan Pecah di Kherson, Putin Serukan Warga Sipil Diungsikan

Selama invasi ke Ukraina sejak Februari, tentara Rusia telah dituduh melakukan kejahatan.

Komisi Penyelidikan Internasional Independen tentang Ukraina, yang dibentuk PBB, melaporkan pada September bahwa kejahaan perang telah dilakukan oleh pasukan Rusia.

Kejahatan tersebut termasuk eksekusi singkat terhadap warga sipil dan tindakan kekerasan berbasis gender seksual oleh sejumlah tentara.

Ukraina sendiri mengungkapkan telah mengidentifikasi puluhan ribu kemungkinan kejaatan perang oleh tentara Rusia.


 

Rusia secara tegas membantah telah menyerang warga sipil dan menuduh pasukan Ukraina yang menargetkan warga sipil di area yang dikuasai pemberontak pro-Rusia dengan artileri.

Ukraina pun juga membantah telah melakukan hal tersebut.

Komisi PBB sendiri menemukan adanya dua perlakukan buruk tentara Ukraina terhadap tentara Federasi Rusia.

Tetapi kejahatan perang yang dilakukan Rusia jelas lebih banyak.

Penggunaan napi atau mantan napi Rusia di Ukraina telah terjadi sejak September lalu.

Ketika itu, kelompok tentara bayaran Rusia Wagner merekrut napi untuk berperang di Ukraina.

Perekrutan itu ditukar dengan masa hukuman mereka yang akan dikurangi.

Baca Juga: Putin Ternyata Miliki 4 Alasan Kenapa Perang di Ukraina Harus Terjadi, Apa Saja?

Hukum Rusia tak mengizinkan pengurangan hukuman sebagai ganti untuk bergabung dengan tentara bayaran.

Namun pemimpin Wagner, Yevgeny Prigozhin terekam mengatakan kepada para tahanan bahwa tak ada yang akan kembali dipenjara jika mereka melayani kelompok itu.

Presiden Putin mengumumkan bahwa 49.000 dari sekitar 300.000 tentara cadangan yang dipanggil pada mobilisasi pasial sejak September, telah dikirim ke Ukraina.

Ahli militer di Barat dan Ukraina mengungkapkan keputusan Putin memanggil tentara cadangan menunjukkan pasukan Rusia mengalami kemunduran yang telak di perang Ukraina.




Sumber : BBC


BERITA LAINNYA



Close Ads x