Kompas TV internasional kompas dunia

Mercedes Luncurkan SUV Listrik EQE, Bakal Bertarung Sengit dengan Tesla Model Y

Kompas.tv - 17 Oktober 2022, 17:51 WIB
mercedes-luncurkan-suv-listrik-eqe-bakal-bertarung-sengit-dengan-tesla-model-y
Mercedes Benz, Minggu (16/10/2022), meluncurkan SUV EQE, mobil segala medan bertenaga listrik yang walau lebih mahal, akan bertarung sengit dengan Tesla Model Y. SUV EQE ini akan berjarak tempuh 590 km. (Sumber: Bloomberg)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Edy A. Putra

STUTTGART, KOMPAS.TV -  Mercedes-Benz memperluas jajaran kendaraan bertenaga baterai dengan kendaraan sport, EQE, yang akan berhadapan dan bertarung dengan Tesla Model Y, seperti dilaporkan Bloomberg, Senin (17/10/2022).

Peluncuran mobil tipe baru oleh Mercedes Benz ini menuju ambisi pabrikan papan atas itu untuk menjadi serbalistrik pada akhir dekade ini.

SUV EQE, yang diluncurkan pada malam pameran mobil Paris, akan mengungguli Model Y yang lebih murah dengan jarak tempuh 590 km dengan harga mulai dari €70.000 atau USD99.900 ketika penjualan dimulai akhir tahun ini.

Seperti dilansir Associated Press, Senin (17/10/2022), itu adalah model keempat yang menggunakan platform EV (electric vehicle/kendaraan listrik) khusus Mercedes, yang juga menopang sedan EQS andalannya.

"Ini adalah bukti terbaru bahwa kami secara konsisten menjalankan strategi untuk menjadi all-electric," kata kepala eksekutif Mercedes, Ola Kallenius, dalam sebuah pernyataan.

SUV ini memiliki layar selebar 141 cm. Versi AMG dari tipe EQE yang berperforma tinggi, akan mencapai kecepatan tertinggi 210 km/jam.

Mercedes juga mengumumkan kendaraannya akan menjadi perangkat non-Apple pertama yang menawarkan sistem suara surround yang dikembangkan oleh Dolby Laboratories.


Baca Juga: Hitung-Hitungan Soal Keuntungan Mobil Listrik Versi Harian Kompas, Ini Penjelasannya

Tesla Model Y saat pembukaan Tesla Gigafactory baru untuk mobil listrik di Gruenheide, Jerman, 22 Maret 2022. (Sumber: Antara )

Mercedes berencana menawarkan versi listrik untuk semua model mesin pembakaran dalam portofolionya pada akhir tahun, kemudian memperkenalkan tiga platform baru untuk mendukung mobilnya, AMG dan van, pada tahun 2025.

Pada tahun 2030, Mercedes hanya akan menjual kendaraan listrik di pasar di mana ada penghapusan mesin berbasis BBM atau pembakaran.

Untuk membantu mendanai peluncuran ambisius ini, Mercedes berencana menyingkirkan kendaraan dengan margin lebih rendah, dan memilih SUV G-Wagon dan model performa yang lebih menguntungkan.

SUV EQE, yang akan diproduksi di pabrik Mercedes AS di Alabama, memulai debutnya di Musée Rodin di Paris menjelang pameran yang kekurangan peserta pembuat mobil Barat, termasuk Volkswagen dan BMW.

Di antara mereka yang mengisi kekosongan adalah pabrikan China yang dipimpin oleh BYD, pembuat kendaraan listrik terbesar di negara itu.

Pabrikan kendaraan listrik China semakin berusaha untuk membuat terobosan ke Eropa.

Nio bulan ini mengumumkan rencana untuk memulai penjualan di Jerman, Denmark, Swedia dan Belanda setelah sukses di Norwegia.

Baca Juga: Mercedes Luncurkan Mobil Elektrik Mewah EQS, Bertarung Melawan Tesla

Mercedes Benz EQS di Stuttgart, Jerman. Mercedes meluncurkan sedan mewah serbalistrik EQS di platform media online Mercedes, Kamis, 15 April 2021. Pada Minggu (16/10/2022), Mercedes meluncurkan SUV EQE. (Sumber: Mercedes Benz via AP)

Great Wall Motor dan Seres Group juga merupakan bagian dari kontingen China yang menggelar pameran di Paris Show.

Setelah banyak kesalahan yang dilakukan oleh merek-merek China selama bertahun-tahun, transisi ke kendaraan listrik dapat membuka pintu ke pasar Eropa yang kompetitif.

Merek Inggris, MG, yang dimiliki oleh SAIC Motor China, tahun lalu menjual sekitar 40.000 kendaraan di Eropa.

Produsen mobil yang menawarkan model baru yang mengkilap di Paris bersaing dengan kepercayaan konsumen yang rendah di tengah lonjakan inflasi dan kenaikan suku bunga.

Sementara saingan beratnya, BMW, baru-baru ini memperingatkan pesanan mulai melambat, Mercedes mengatakan pekan lalu bahwa penjualan melonjak 21 persen selama kuartal ketiga, dengan China memimpin pertumbuhan yang kuat di semua wilayah utama.

Dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg Television, CEO Mercedes Benz Kallenius menyebut pengiriman kuartal ketiga "kuat" dan mengatakan sementara ekonomi "mungkin mendingin," Mercedes akan siap dengan situasi itu.

“Kami memandang akan menutup tahun ini dengan kuat, dan kemudian kami akan melihat apa yang akan terjadi tahun depan,” katanya.




Sumber : Kompas TV/Bloomberg


BERITA LAINNYA



Close Ads x