Kompas TV internasional kompas dunia

Agak Lain, Panglima Militer Pakistan Minta Bantuan AS agar Pinjaman IMF Segera Cair

Kompas.tv - 31 Juli 2022, 11:35 WIB
agak-lain-panglima-militer-pakistan-minta-bantuan-as-agar-pinjaman-imf-segera-cair
Panglima militer Pakistan Jenderal Qamar Javed Bajwa dilaporkan menghubungi Washington, minta bantuan Amerika Serikat amankan pencairan tahap awal pinjaman penting senilai US$1,7 miliar (Sumber: AP Photo/Anjum Naveed, File)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Gading Persada

ISLAMABAD, KOMPAS.TV - Panglima militer Pakistan dilaporkan menghubungi Washington, meminta bantuan Amerika Serikat (AS) mengamankan pencairan tahap awal pinjaman penting senilai US$1,7 miliar dari Dana Moneter Internasional IMF ke Pakistan, yang saat ini berjuang menghadapi krisis ekonomi yang semakin dalam, kata para pejabat Pakistan, Sabtu (30/7/2022).

Seperti laporan Associated Press, Minggu (31/7/2022), menurut beberapa pejabat pemerintah, Panglima Jenderal Qamar Javed Bajwa membahas masalah ini dengan Wakil Menteri Luar Negeri AS Wendy Sherman, meminta Washington untuk menggunakan pengaruhnya dengan IMF untuk membantu Pakistan.

Seruan itu jarang dilakukan oleh panglima militer.

Hubungan Pakistan dengan Amerika Serikat bermasalah dalam beberapa tahun terakhir, terutama karena masalah tetangga Afghanistan, yang sekarang diperintah oleh Taliban.

Hubungan AS - Pakistan tetap tegang terutama di bawah mantan Perdana Menteri Imran Khan, yang digulingkan dalam mosi tidak percaya di Parlemen pada bulan April.

Namun militer Pakistan, yang secara langsung memerintah negara itu selama lebih dari setengah dari 75 tahun sejarah negara, bekerja sama erat dengan AS dan merupakan sekutu resmi dalam perang melawan teror melawan al-Qaida.

Kementerian luar negeri Pakistan memastikan pada hari Jumat bahwa Bajwa dan Sherman telah berbicara.

"Saya memahami pembicaraan telah terjadi, tetapi pada tahap ini, saya tidak mengetahui langsung isi diskusi ini," kata juru bicara kementerian luar negeri Asim Iftikhar.

Baca Juga: Baru Dua Bulan Menjabat, Perdana Menteri Pakistan Hadiri Sidang Kasus Korupsi sebagai Terdakwa

Perdana Menteri Pakistan, Shahbaz Sharif. Panglima militer Pakistan dilaporkan menghubungi Washington, minta bantuan Amerika Serikat amankan pencairan tahap awal pinjaman penting senilai US$1,7 miliar. (Sumber: Anjum Naveed/Associated Press)

Para pejabat yang berbicara kepada The Associated Press pada hari Sabtu mengatakan diskusi terfokus pada pinjaman IMF.

Mereka berbicara dengan syarat anonim karena mereka tidak berwenang untuk berbicara kepada media.

Pakistan dan IMF awalnya menandatangani perjanjian bailout pada 2019.

Tetapi pelepasan tahap $1,7 miliar ditahan IMF sejak awal tahun ini, ketika IMF menyatakan keprihatinan tentang kepatuhan Pakistan dengan persyaratan kesepakatan di bawah Khan.

Pengganti Khan, Perdana Menteri Shahbaz Sharif dan pemerintahnya mencapai kesepakatan awal dengan IMF awal bulan ini untuk menghidupkan kembali paket bailout.

Perjanjian itu harus mendapat persetujuan dari dewan direksi IMF.

Pakistan mengharapkan pemulihan cepat dari bailout, tetapi IMF sejauh ini belum melakukan pencairan yang sangat dibutuhkan, yang mungkin mendorong Jenderal Bajwa berbicsra dengan Washington.

Masih belum jelas apa yang bisa dilakukan pejabat AS untuk mempercepat proses bailout.

Baca Juga: Hujan Muson di Pakistan Sebabkan Banjir dan Berbagai Bencana, Korban Jiwa Tembus 304 Orang

Mantan Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan. Panglima militer Pakistan dilaporkan menghubungi Washington, minta bantuan Amerika Serikat amankan pencairan tahap awal pinjaman penting senilai US$1,7 miliar. (Sumber: UN Web TV via AP)

Tidak ada komentar langsung dari Washington tentang panggilan telepon itu.

Bajwa juga berbicara melalui telepon dengan kepala Komando Pusat AS di Timur Tengah, Jenderal Michael Kurilla, pada hari Jumat, menurut sebuah pernyataan militer.

Kurilla mengatakan dia menghargai peran yang dimainkan Pakistan dalam stabilitas kawasan dan mengungkapkan harapan untuk peningkatan lebih lanjut dalam kerja sama dengan Pakistan.

Pakistan sangat membutuhkan pinjaman IMF.


Sebelumnya pada bulan Juli, IMF mengatakan akan menaikkan nilai bailout dari $6 miliar menjadi $7 miliar dollar AS, jika disetujui oleh dewan eksekutifnya, dan biasanya dianggap sebagai formalitas.

Sharif  berulang kali menyalahkan pemerintah mantan perdana menteri Imran Khan, menuduh Khan, mantan bintang kriket yang menjadi politisi Islam, dengan sengaja melanggar persyaratan IMF agar tetap populer di kalangan pengikut di dalam negeri.

Analis mengatakan kebangkitan bailout IMF akan membantu Pakistan dan mendorong lembaga keuangan internasional lainnya untuk terlibat dengan negara Asia Selatan itu.

Baca Juga: PBB Prediksi Jumlah Penduduk India akan Lebihi China, Indonesia disalip Nigeria dan Pakistan

Pemerintah Sharif juga melakukan kontak dengan Washington untuk menghidupkan kembali bailout IMF.

Sejak penggulingannya, Khan berulang kali menuduh bahwa pemerintahannya digulingkan di bawah plot AS, tuduhan yang dibantah Washington.

Sejak penggulingan Khan, mata uang Pakistan anjlok ke titik terendah sepanjang masa di tengah ketidakpastian tentang bantuan IMF.

Rupee turun ke rekor terendah sekitar 240 terhadap dolar akhir pekan lalu. Sebelumnya, dolar dijual seharga 225 rupee.

Penurunan stabil mata uang negara Islam ini menyebarkan kepanikan di kalangan komunitas bisnisnya.

Naiknya harga pangan dan inflasi membuat pemerintahan Sharif, yang sekarang menjabat selama empat bulan, sangat tidak populer.



Sumber : Kompas TV/Associated Press



BERITA LAINNYA



Close Ads x