Kompas TV internasional kompas dunia

AS Bakal Gunakan 'Pedagang Kematian' untuk Ditukar dengan 2 Warganya yang Ditahan Rusia

Kompas.tv - 28 Juli 2022, 14:15 WIB
as-bakal-gunakan-pedagang-kematian-untuk-ditukar-dengan-2-warganya-yang-ditahan-rusia
Viktor Bout, pedagang senjata Rusia yang dijuluki pedagang kematian bakal digunakan AS untuk ditukar dengan dua warganya yang ditahan Rusia. (Sumber: AP Photo/Alexander Zemlianichenko, File)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Desy Afrianti

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Amerika Serikat (AS) dilaporkan bakal menggunakan pedagang senjata Rusia yang dijuluki "pedagang kematian" untuk ditukar dengan dua warga AS yang ditahan Moskow.

Rusia dilaporkan telah menahan atlet basket perempuan Brittney Griner, dan Paul Whelan.

Sedangkan pedagang senjata yang akan digunakan sebagai pertukaran adalah Viktor Bout.

Menteri Luar Negeri Rusia, Antony Blinken mengungkapkan ia akan mengangkat masalah ini dalam panggilan dengan Menlu Rusia, Sergey Lavrov, pekan depan.

Baca Juga: China Lockdown Sejuta Warga Wuhan, Gara-gara Muncul 4 Kasus Covid-19

Blinken dan Lavrov sudah tak lagi berbicara sejak perang di Ukraina dimulai.

Baik Gedung Putih dan Departemen Luar Negeri pada Rabu (27/7/2022), menolak mengungkapkan detail dari rencana kesepakatan itu.


 

Seperti dilansir dari BBC, rencana menukar Bout dengan Griner dan Whelan sudah sejak bulan lalu.

Presiden AS, Joe Biden juga dikabarkan telah menyetujui penawaran tersebut.

Pengacara Bout mengatakan kepada Ria Novosti, bahwa ia tak bisa berkomentar terkait laporan pertukaran kliennya.

Namun, ia menegaskan hal tersebut bisa berubah kapan pun.

Bout tengah menjalani hukuman penjara 25 tahun di AS, karena mencoba menjual senjata ke pemberontak Kolombia untuk membunuh warga AS.

Juru Bicara Gedung Putih, John Kirby mengonfirmasikan tawaran sudah dibuat pada beberapa pekan lalu.

Tapi ia mencatatkan Rusia sejauh ini enggan berhubungan dengan baik.

Kirby juga mengakui bahwa negosiasi untuk mengamankan pembebasan dua orang itu adalah pekerjaan yang sulit.

Selain itu keputusan untuk mengungkapkan ke publik mengenai isi proposal sangat berisiko.

“Ini tak akan membantu membebaskan mereka, jika kami mengungkapkannya di depan umum,” ujarnya.

Baca Juga: Kim Jong-un Nyatakan Korea Utara Siap Perang dengan AS Apalagi Korsel, Senjata Nuklir Dimobilisasi

Griner ditahan oleh Rusia sejak Februari lalu setelah petugas bandara Moskow menemukan minyak ganja di tasnya, ketika ia akan kembali ke AS setelah bermain di Rusia.

Sedangkan Whelan ditahan di Moskow pada 2018.

Ia pun didakwa sebagai mata-mata Amerika pada 2020, dan menjalani hukuman 16 tahun penjara.

AS menegaskan baik Griner dan Whelan telah dipenjara atas dakwaan yang salah oleh Rusia.



Sumber : BBC


BERITA LAINNYA



Close Ads x