Kompas TV internasional krisis rusia ukraina

Ukraina Tuduh Rusia Gunakan PLTN Terbesar Eropa Jadi Pusat Serangan dan Penyimpanan Senjata

Kompas.tv - 17 Juli 2022, 10:47 WIB
ukraina-tuduh-rusia-gunakan-pltn-terbesar-eropa-jadi-pusat-serangan-dan-penyimpanan-senjata
Ilustrasi PLTN Zaporizhzhia. kraina menuduh Rusia telah menggunakan PLTN Zaporizhzhia, yang merupakan terbesar di Eropa sebagai pusat serangan rudal ke wilayah Nikopol dan Dnipro. (Sumber: AP)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Gading Persada

DNIPRO, KOMPAS.TV - Ukraina menuduh Rusia telah menggunakan PLTN Zaporizhzhia, yang merupakan terbesar di Eropa sebagai pusat serangan rudal ke wilayah Nikopol dan Dnipro.

Kedua kota di Ukraina tersebut mendapat serangan rudal pada Sabtu (16/7/2022).

Selain sebagai pusat serangan, pembangkit listrik tenaga nuklir itu juga dijadikan tempat penyimpanan senjata.

Tuduhan tersebut diungkapkan oleh Presiden Badan Energi Atom Ukraina Energoatom, Petro Kotin.

Baca Juga: Prajurit Inggris yang Ditangkap Pasukan Rusia di Ukraina Terekam Menyanyikan Lagu Kebangsaan Rusia

Ia menyebutkan situasi di PLTN Zaporizhzhia sangatlah tegang, dengan tentara Rusia mencapai 500 orang mengontrol wilayah itu.

PLTN di selatan Ukraina itu sudah berada dalam kontrol Rusia sejak awal pekan invasi, meski masih dioperasikan oleh staf dari Ukraina.

“Para penjajah membawa mesin mereka ke sana, termasuk sistem rudal, dari mana mereka telah menembaki sisi lain sungai Dnipro dan wilayah Nikopol,” tuturnya dikutip dari The Moscow Times.

Pada Sabtu, rudal Rusia mengenai gedung pemukiman di kota Nikopol.

 

Menurut Gubernur Regional Dnipro, Valentyn Reznichenko, serangan itu membuat dua orang terbunuh.

Sebelumnya, Rusia juga melakukan serangan rudal ke Vinnytsia, yang membuat sekitar 24 orang tewas.

Baca Juga: Rusia Dihujat Barat Ramai-Ramai saat G20 di Bali, Disebut Bersalah atas Krisis Ekonomi Global

Pihak Ukraina mengungkapkan tiga di antara korban tewas adalah anak-anak.

Sementara itu, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky menuduh Rusia menargetkan untuk membuat kerusakan besar di kota Ukraina.

Namun, Rusia membantah telah menyerah pemukiman warga sipil.

Mereka menegaskan serangan rudal yang dilakukan selalu menyasar ke militer Ukraina.



Sumber : The Moscow Times


BERITA LAINNYA



Close Ads x