Kompas TV internasional kompas dunia

Kisah Haru Adam Muhammad Tunaikan Ibadah Haji, Jalan Kaki 6.500 km dari Inggris ke Tanah Suci Makkah

Kompas.tv - 6 Juli 2022, 14:42 WIB
kisah-haru-adam-muhammad-tunaikan-ibadah-haji-jalan-kaki-6-500-km-dari-inggris-ke-tanah-suci-makkah
Jamaah haji asal Inggris Adam Muhammad memenuhi nazarnya beribadah haji ke Mekah dengan berjalan kaki lintas benua, dan kini sudah tiba di Makkah (Sumber: Arab News)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Purwanto

Adam Muhammad, 52 tahun, berangkat dari Wolverhampton, tempat tinggalnya, pada 1 Agustus tahun 2021 bertujuan mencapai Makkah sebelum ibadah haji dimulai pada Juli 2022.

“Suatu hari saya baru saja bangun tidur dan saya berkata akan berjalan menuju haji, menuju Mekah, itulah yang saya lakukan, dan berdoa di perjalanan memohon kepada Allah untuk memberi kita rahmat dan pengampunan kita sebagai manusia, semuanya, kita, bukan hanya satu ras, atau satu identitas, atau satu keyakinan, (tetapi) semua orang,” kata Mohamad kepada Arab News sebelum berangkat.

Hanya perlu dua bulan baginya mempersiapkan perjalanan yang sulit dengan bantuan dari organisasi Inggris dan sumbangan dari rekan senegaranya.

Baca Juga: Satu Juta Jemaah Haji Mulai Berbondong-bondong ke Makkah, Pertama sejak Pandemi Covid-19

Jamaah haji asal Inggris Adam Muhammad memenuhi nazarnya beribadah haji ke Mekah dengan berjalan kaki lintas benua, dan kini sudah tiba di Makkah (Sumber: Arab News)

Mohammad, yang berdarah Irak-Kurdi, memulai perjalanannya pada 1 Agustus 2021 dari rumahnya di Wolverhampton.

Muhammad menggunakan gerobak dengan berat hingga 250 kilogram untuk menyimpan barang-barang pribadinya. “Sebenarnya, saya membangunnya sendiri. Di situlah saya makan, tidur, dan memasak selama perjalanan.”

Dia mengatakan kepada Arab News bahwa, kecuali cuaca dan perjalanan, dia tidak menghadapi tantangan maupun masalah lain dalam perjalanannya ke Makkah.

“Tidak ada kesulitan besar, kecuali beberapa pemberhentian oleh otoritas kepolisian di beberapa negara untuk menanyakan keberadaan saya di negeri mereka. Tetapi mereka terkejut ketika mengetahui tentang perjalanan unik saya.”

Banyak orang maju untuk membantunya selama perjalanan ini, dengan beberapa mendorong troli dan yang lain menawarkan makanan dan tempat untuk beristirahat.

Dia mendokumentasikan dan menyiarkan langsung pengalamannya melalui salurannya di YouTube, Instagram, dan TikTok, sambil juga menggunakan platformnya untuk menyebarkan pesan perdamaian dan kesetaraan.

Bahkan dengan 2,8 juta like di TikTok, Mohammad mengatakan perjalanannya bukan untuk ketenaran tetapi untuk ibadah dan agama.




Sumber : Kompas TV/Arab News


BERITA LAINNYA



Close Ads x