Kompas TV internasional kompas dunia

Kubu Konservatif Tumbang di Pemilu, PM Australia Terpilih: 121 Tahun Pertama dalam Sejarah

Kompas.tv - 22 Mei 2022, 04:25 WIB
kubu-konservatif-tumbang-di-pemilu-pm-australia-terpilih-121-tahun-pertama-dalam-sejarah
Pemimpin Partai Buruh Anthony Albanese berbicara kepada para pendukungnya di acara Partai Buruh di Sydney, Australia, Minggu, 22 Mei 2022, setelah Perdana Menteri Scott Morrison mengakui kekalahan dari Albanese dalam pemilihan federal. (Sumber: AP Photo/Rick Rycroft)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Hariyanto Kurniawan

CANBERRA, KOMPAS.TV - Partai Buruh Australia menggulingkan pemerintahan koalisi konservatif dalam pemilu setelah hampir satu dekade berkuasa. 

Perdana Menteri terpilih Anthony Albanese memberi pidato kemenangan pemilu pada hari Sabtu (21/5/2022), sementara petahana PM Scott Morrison mengakui kekalahan kubunya seperti dilansir Associated Press, Sabtu (21/5/2022)

Perdana Menteri Scott Morrison harus mengakui kekalahan dengan cepat meskipun jutaan suara belum dihitung, karena sang pemimpin Australia itu harus menghadiri pertemuan puncak Tokyo hari Selasa (24/5/2022) mendatang dengan Presiden AS Joe Biden, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida dan Perdana Menteri India Narendra Modi.

Anthony Albanese menggambarkan dirinya sebagai satu-satunya kandidat dengan "nama non-Anglo Celtic" yang mencalonkan diri sebagai PM dalam 121 tahun jabatan itu ada, merujuk pada sejarahnya yang tumbuh besar dengan sederhana di pinggiran Sydney, Camperdown.

“Ini mengisahkan banyak sekali tentang negara kita yang hebat, bahwa seorang putra dari seorang ibu tunggal yang juga seorang pensiunan disabilitas, yang tumbuh di perumahan umum di ujung jalan di Camperdown dapat berdiri di hadapan Anda malam ini sebagai Perdana Menteri Australia,” kata Albanese.

“Setiap orang tua menginginkan lebih untuk generasi berikutnya daripada yang mereka miliki. Ibuku memimpikan kehidupan yang lebih baik untukku. Dan saya berharap perjalanan hidup saya menginspirasi orang Australia untuk meraih bintang,” tambahnya.

Baca Juga: Kim Jong-Un Muncul saat Kampanye PM Australia, Ternyata….

Petahana PM Australia Scott Morrison melambaikan tangan sebelum pidato pengakuan kemenangan partai buruh dalam pemilu. (Sumber: AP Photo/Mark Baker)

Albanese akan dilantik sebagai perdana menteri setelah Partai Buruh-nya meraih kemenangan elektoral pertamanya sejak 2007.

Partai Buruh menjanjikan lebih banyak bantuan keuangan dan jaring pengaman sosial yang kuat saat Australia bergulat dengan inflasi tertinggi sejak 2001 dan melonjaknya harga rumah.

Partai Buruh juga berencana meningkatkan upah minimum. Di bidang kebijakan luar negeri, partai tersebut mengusulkan pendirian sekolah pertahanan Pasifik untuk melatih tentara tetangga sebagai tanggapan atas potensi kehadiran militer China di Kepulauan Solomon, yang terletak di depan pintu Australia.

Albanese juga ingin mengatasi perubahan iklim dengan pengurangan 43 persen emisi gas rumah kaca yang lebih ambisius pada tahun 2030 dan emisi nol bersih pada tahun 2050.

Koalisi Partai Liberal pimpinan Morrison dalam pemilu mengejar masa jabatan tiga tahun keempat dan saat berkuasa memegang mayoritas tertipis, 76 kursi di 151 anggota parlemen, di mana partai membutuhkan mayoritas untuk membentuk pemerintahan.

Dalam penghitungan awal hari Sabtu, koalisi kubu PM Morrison meraih 51 kursi, Partai Buruh 72 kursi, 10 anggota parlemen yang tidak memihak partai politik, dan 18 kursi masih dihitung terlalu ketat untuk disimpulkan pemenangnya.

Baca Juga: Putri Mantan Presiden John F. Kennedy Dipastikan Jadi Dubes AS untuk Australia

Pemimpin Partai Buruh Anthony Albanese berbicara kepada para pendukungnya di acara Partai Buruh di Sydney, Australia, Minggu, 22 Mei 2022, setelah Perdana Menteri Scott Morrison mengakui kekalahan dari Albanese dalam pemilihan federal. (Sumber: AP Photo/Rick Rycroft)

Partai-partai besar mengeluarkan suara untuk partai-partai pinggiran dan independen, yang meningkatkan kemungkinan parlemen yang digantung atau hung parliament dan pemerintahan minoritas.

Hung Parliament adalah situasi dimana pemilihan umum tidak menghasilkan kubu politik mana pun yang menjadi mayoritas di parlemen untuk membentuk pemerintahan baru.

Kondisi yang sama di Parlemen Australia adalah tahun 2010-13, dan selama Perang Dunia II.

Partai kecil Australian Greens atau Partai Hijau tampaknya meningkatkan keterwakilannya dari satu kursi menjadi tiga kursi di parlemen.

Partai Hijau mendukung pemerintahan minoritas Partai Buruh tahun 2010, dan kemungkinan akan kembali mendukung pemerintahan Partai Buruh jika partai tersebut gagal meraih mayoritas 76 kursi.

Selain berkampanye melawan Partai Buruh, kaum Liberal konservatif yang dipimpin petahana PM Morrison juga melawan tantangan baru dari apa yang disebut kandidat teal independents di wilayah pemilihan kembali anggota parlemen kubu pemerintah.

Baca Juga: Uni Eropa Larang Impor Batu Bara Rusia Jadi Rezeki Nomplok Indonesia, Australia dan Afrika Selatan

PM Australia Scott Morrison memeluk putrinya Lily dan Abbey pada acara Partai Liberal di Sydney, Australia, Sabtu, 21 Mei 2022. Morrison mengakui kekalahan dan menegaskan dia akan menyerahkan kepemimpinan Partai Liberal menyusul kekalahan partainya dari Partai Buruh di hari ini pemilihan federal. (Sumber: AP Photo/Mark Baker)

Setidaknya empat anggota parlemen Liberal kubu petahana PM Morrison kehilangan kursi mereka yang direbut kandidat independen, termasuk kalahnya wakil pemimpin Partai Liberal Josh Frydenberg, yang selama ini dianggap sebagai penerus Morrison.

“Apa yang kami capai di sini luar biasa,” kata seorang teal candidate dan mantan koresponden asing Zoe Daniels dalam pidato kemenangannya.

Kandidat Independen dipasarkan sebagai warna yang lebih hijau daripada warna biru tradisional Partai Liberal dan menginginkan tindakan pemerintah yang lebih kuat dalam mengurangi emisi gas rumah kaca Australia daripada yang diusulkan pemerintah maupun Partai Buruh.

Pemimpin Senat pemerintah Simon Birmingham prihatin dengan perubahan besar terhadap beberapa kandidat. “Ini adalah masalah yang jelas bahwa kita kehilangan kursi di basis suara kita, yang mendefinisikan Partai Liberal selama beberapa generasi,” kata Birmingham.

“Jika kita kehilangan kursi itu, walau belum pasti, tetapi jelas ada gerakan besar melawan kita dan jelas ada pesan besar di dalamnya,” tambah Birmingham.

Karena pandemi Covid-19 sekitar setengah dari 17 juta pemilih Australia memilih lebih awal atau mengajukan pemungutan suara melalui pos, yang kemungkinan akan memperlambat penghitungan.

Pemungutan suara awal untuk alasan perjalanan atau pekerjaan sudah dimulai dua minggu lalu, dan Komisi Pemilihan Australia akan terus mengumpulkan suara pos selama dua minggu ke depan.



Sumber : Associated Press


BERITA LAINNYA



Close Ads x