Kompas TV internasional krisis rusia ukraina

Puluhan Ribu Veteran Suriah Siap Bantu Rusia Serang Ukraina, Termasuk Divisi Pasukan Harimau

Kompas.tv - 18 April 2022, 21:13 WIB
puluhan-ribu-veteran-suriah-siap-bantu-rusia-serang-ukraina-termasuk-divisi-pasukan-harimau
Presiden Suriah Bashar Al-Assad bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Damaskus, 7 Januari 2020. Puluhan ribu veteran perang sipil Suriah dilaporkan akan bergabung dengan militer Rusia dalam “tahap kedua” invasi ke Ukraina. (Sumber: Alexei Druzhinin/Pool Sputnik via AP)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Fadhilah

Terdapat berbagai elemen yang dilaporkan sudah mendaftarkan diri untuk membantu invasi, termasuk pasukan reguler Suriah, mantan pemebrontak, serta kombatan yang menghadapi ekstremis ISIS selama perang sipil.

Salah satu elemen yang paling disorot adalah Divisi Pasukan Misi Khusus ke-25 alias “Pasukan Harimau” yang dipimpin Brigjen Suhail Al-Hasan. 

Pasukan Brigjen Al-Hasan berperan penting memerangi pemberontak selama perang sipil.

Putin bahkan memujinya secara pribadi dan menyebut kerja samanya dengan Rusia akan “berujung kesuksesan besar pada masa mendatang.”

Pasukan Harimau memenangkan sejumlah pertempuran penting bagi pihak Bashar Al-Assad selama perang sipil.

Salah satunya adalah keberhasilan pasukan Suriah merebut jalan raya penting di Idlib, wilayah enklav yang dikuasai pemberontak.

Rami Abdurrahman, kepala organisasi Syrian Observatory for Human Rights menyebut sekitar 40.000 orang telah mendaftar untuk membantu perang Rusia.

Sebanyak 22.000 dengan militer reguler Rusia, sedangkan 18.000 dengan jejaring tentara bayaran Wagner Group.

Menurut Abdurrahman, sekitar 700 anggota Pasukan Harimau pimpinan Al-Hasan telah meninggalkan Suriah untuk bergabung dengan pasukan Rusia beberapa pekan terakhir.

Kata dia, elemen pasukan lain yang bergabung yakni Divisi ke-5 Suriah yang dilatih Rusia; Brigada Baath, sayap milisi dari Partai Baath yang menyokong Bashar Al-Assad; serta Brigada Al-Quds Palestina yang terdiri dari pengungsi Palestina di Suriah.

Semua elemen pasukan itu bertempur bersama Rusia selama perang sipil Suriah.

“Rusia mencari pejuang berpengalaman. Mereka tidak menginginkan siapa pun yang tidak dillatih oleh Rusia,” kata Abdurrahman kepada Associated Press.

Baca Juga: Putin Ganti Komandan Serangan Rusia ke Ukraina, Kini Dipimpin Jenderal yang Bertugas di Suriah

 




Sumber : Associated Press


BERITA LAINNYA



Close Ads x