Kompas TV internasional krisis rusia ukraina

Rusia Dapat Badai Kutukan dari Eropa atas Temuan Mayat Warga Sipil yang Tampak Dieksekusi di Ukraina

Kompas.tv - 4 April 2022, 04:17 WIB
rusia-dapat-badai-kutukan-dari-eropa-atas-temuan-mayat-warga-sipil-yang-tampak-dieksekusi-di-ukraina
Mayat lelaki dengan tangan terikat di belakang terbaring di Bucha, Ukraina, Minggu, 3 April 2022. Wartawan Associated Press di Bucha, barat laut Kiev, melihat mayat sedikitnya sembilan orang berpakaian sipil, yang tampak dibunuh dari jarak dekat. Setidaknya ada dua orang yang tangannya diikat ke belakang. (Sumber: AP Photo/Vadim Ghirda)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Hariyanto Kurniawan

BRUSSELS, KOMPAS.TV - Para pemimpin Eropa ramai-ramai mengutuk dugaan kekejaman pasukan Rusia dan menyerukan penyelidikan atas dugaan kejahatan perang terhadap warga sipil. Kementerian Pertahanan Rusia membantah tuduhan itu.

Berikut adalah bagaimana para pemimpin dari seluruh Eropa bereaksi:

Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss, menuduh pasukan Rusia melakukan "tindakan mengerikan" di kota Bucha dan Irpin di Ukraina dan menuntut agar mereka diselidiki atas kejahatan perang.

“Ketika pasukan Rusia dipaksa mundur, kami melihat semakin banyak bukti tindakan mengerikan pasukan penyerang di kota-kota seperti Irpin dan Bucha,” kata Truss dalam sebuah pernyataan, seperti dilaporkan CNN, Senin (4/4/2022).

Truss menekankan Rusia seharusnya tidak menutupi keterlibatan mereka dalam kekejaman ini melalui disinformasi yang sinis, seraya menambahkan bahwa Inggris akan memainkan perannya dalam memastikan hal ini tidak terjadi.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson juga merilis pernyataan mengutuk peristiwa di Ukraina.

"Serangan tercela Rusia terhadap warga sipil tak berdosa di Irpin dan Bucha adalah bukti lebih banyak bahwa Putin dan pasukannya melakukan kejahatan perang di Ukraina," kata pernyataan itu.

Baca Juga: Mantan Jaksa Pengadilan Kejahatan Perang PBB Serukan Penangkapan Vladimir Putin: Dia Penjahat Perang

Tangan jenazah yang dikubur bersama jenazah lainnya terlihat di sebuah kuburan massal di Bucha, pinggiran Kiev, Ukraina, Minggu, 3 April 2022 (Sumber: AP Photo/Rodrigo Abd)

Dari Uni Eropa, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen menerbitkan cuitan di twitter, dengan mengatakan, "Terkejut dengan laporan kengerian yang tak terkatakan di daerah-daerah di mana Rusia menarik diri. Investigasi independen sangat dibutuhkan."

“Pelaku kejahatan perang akan dimintai pertanggungjawaban,” lanjut Von der Leyen.

Ketua Parlemen Eropa Roberta Metsola, yang menjadi pemimpin pertama lembaga Uni Eropa yang mengunjungi Ukraina sejak invasi Rusia dimulai ketika dia berkunjung ke Kiev pada hari Jumat, mengatakan gambar-gambar dari Bucha dan daerah-daerah yang dibebaskan lainnya di Ukraina menunjukkan "kenyataan yang dingin" dari kejahatan perang Putin.

Dalam sebuah tweet, Metsola mengatakan dia terkejut dengan kekejaman tentara Rusia di Bucha & daerah-daerah yang dibebaskan lainnya, dan menekankan dunia harus dibuat sadar akan apa yang terjadi di Ukraina, dan sanksi yang lebih keras harus dijatuhkan kepada Rusia sebagai pembalasan.

“Pelaku dan komandannya harus diadili,” pungkasnya.

Dari Jerman, Kanselir Jerman Olaf Scholz menyebut gambar Bucha mengerikan dan menakutkan, dan mengatakan para pelaku harus bertanggung jawab.

“Kita harus tanpa henti menyelidiki kejahatan yang dilakukan oleh militer Rusia ini. Saya menuntut agar organisasi internasional seperti Komite Internasional Palang Merah diberikan akses ke daerah-daerah ini untuk mendokumentasikan kekejaman secara independen. Para pelaku dan mereka yang menugaskannya harus diadili. dimintai pertanggungjawaban secara konsisten," kata Scholz.



Sumber : CNN/Associated Press


BERITA LAINNYA



Close Ads x