Kompas TV internasional krisis rusia ukraina

Rusia Dapat Badai Kutukan dari Eropa atas Temuan Mayat Warga Sipil yang Tampak Dieksekusi di Ukraina

Kompas.tv - 4 April 2022, 04:17 WIB
rusia-dapat-badai-kutukan-dari-eropa-atas-temuan-mayat-warga-sipil-yang-tampak-dieksekusi-di-ukraina
Mayat lelaki dengan tangan terikat di belakang terbaring di Bucha, Ukraina, Minggu, 3 April 2022. Wartawan Associated Press di Bucha, barat laut Kiev, melihat mayat sedikitnya sembilan orang berpakaian sipil, yang tampak dibunuh dari jarak dekat. Setidaknya ada dua orang yang tangannya diikat ke belakang. (Sumber: AP Photo/Vadim Ghirda)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Hariyanto Kurniawan

Baca Juga: Pembantaian Warga Sipil di Pinggiran Ibu Kota Terkuak, Wali Kota Kiev Terkejut: Ini Genosida!

Mayat lelaki dengan tangan terikat di belakang terbaring di Bucha, Ukraina, Minggu, 3 April 2022. Wartawan Associated Press di Bucha, barat laut Kiev, melihat mayat sedikitnya sembilan orang berpakaian sipil, yang tampak dibunuh dari jarak dekat. Setidaknya ada dua orang yang tangannya diikat ke belakang. (Sumber: AP Photo/Vadim Ghirda)

Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock mengatakan gambar-gambar yang keluar dari kota Bucha di Ukraina tak tertahankan.

Baerbock menulis twit, "Kekerasan tak terkendali Putin memusnahkan keluarga yang tidak bersalah dan tidak mengenal batas."  Dia juga menyerukan, bahwa mereka yang melakukan kejahatan perang untuk bertanggung jawab.

"Kami akan memperketat sanksi terhadap Rusia, dan akan lebih mendukung Ukraina dengan pertahanan mereka," cuitnya.

Di Paris, Presiden Prancis Emmanuel Macron juga menyebut gambar Bucha tak tertahankan, sambil menyebut korban warga sipil yang terbunuh mencapai ratusan.

“Gambar-gambar yang sampai kepada kami dari Bucha, sebuah kota yang dibebaskan di dekat Kiev, tak tertahankan. Di jalan-jalan, ratusan warga sipil dibunuh dengan pengecut. Belas kasih saya untuk para korban, solidaritas saya dengan Ukraina," kata Macron dalam sebuah tweet.

"Pihak berwenang Rusia harus bertanggung jawab atas kejahatan ini," tambahnya.

Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian memperingatkan, apa yang disebutnya pelanggaran besar-besaran di Bucha, berubah menjadi kejahatan perang, mereka yang bertanggung jawab akan diadili dan dihukum.

“Tekanan ekonomi dan internasional sekuat mungkin harus dipertahankan dan diperkuat terhadap Rusia untuk memaksa pihak berwenang Rusia mengakhiri perang yang mereka luncurkan 24 Februari melawan Ukraina. Korban manusia dan dampak kemanusiaan menjadi makin serius setiap hari," kata Le Drian dalam sebuah pernyataan Minggu sore.

Baca Juga: Pemerintah Amerika Serikat Resmi Tuding Rusia Lakukan Kejahatan Perang di Ukraina

Mayat laki-kali, sebagian dengan tangan terikat di belakang terbaring di Bucha, Ukraina, Minggu, 3 April 2022. Wartawan Associated Press di Bucha, barat laut Kiev, melihat mayat sedikitnya sembilan orang berpakaian sipil, yang tampak dibunuh dari jarak dekat. Setidaknya ada dua orang yang tangannya diikat ke belakang. (Sumber: AP Photo/Vadim Ghirda)

Di Roma, Italia, Perdana Menteri Mario Draghi mengutuk kekerasan yang dituduhkan kepada Rusia terhadap warga sipil di Bucha.

“Kekejaman pembantaian warga sipil tak bersenjata ini menakutkan dan tak tertahankan. Pihak berwenang Rusia harus segera menghentikan permusuhan, menghentikan kekerasan terhadap warga sipil, dan harus mempertanggungjawabkan apa yang telah terjadi," tambah Draghi.

Di Spanyol, Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez mengungkapkan kengerian, rasa sakit, dan kemarahan setelah melihat gambar warga sipil yang terbunuh di Kota Bucha, Ukraina, dalam sebuah tweet di akun resminya pada hari Minggu.

"Kejahatan perang yang dilakukan tidak bisa dibiarkan begitu saja,” kata Sánchez. "Semua solidaritas, bantuan, dan dukungan kami untuk rakyat Ukraina."

“Gambar-gambar kejahatan yang dilakukan di Bucha dan di daerah lain yang dibebaskan oleh tentara Ukraina membuat kami tercengang,” katanya dalam sebuah pernyataan yang dirilis oleh kantor persnya.

 




Sumber : CNN/Associated Press


BERITA LAINNYA



Close Ads x