Kompas TV internasional kompas dunia

Perburuan Liar Badak Afrika Melonjak, Pertama Kalinya Sejak 7 Tahun Terakhir

Kompas.tv - 10 Februari 2022, 02:54 WIB
perburuan-liar-badak-afrika-melonjak-pertama-kalinya-sejak-7-tahun-terakhir
Foto ilustrasi Badak Afrika Selatan yang diburu dan dibunuh secara ilegal tahun 2021 (Sumber: France24 via AFP)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Deni Muliya

PRETORIA, KOMPAS.TV - Meredanya pandemi Covid-19 di Afrika Selatan membuat perburuan cula badak makin marak di tahun 2021 lalu, terutama di berbagai lahan konservasi pribadi di Afrika Selatan. 

Sebanyak 451 badak tewas di Afrika Selatan pada tahun lalu, di mana 327 ekor badak dibunuh pemburu di seluruh cagar alam pemerintah.

Tanpa terkecuali, di taman nasional dan 124 ekor di lahan konservasi milik pribadi.

Hal itu sebagaimana diungkapkan pihak Departemen Kehutanan, Perikanan, dan Lingkungan Afrika Selatan, seperti dilansir Straits Times, Rabu (9/2/2022).

Meskipun ada penurunan 24 persen perburuan badak dibandingkan dengan periode sebelum Covid pada 2019, tetapi terdeteksi ada peningkatan perburuan di lahan konservasi badak milik pribadi.

Pada tahun 2021, sedikitnya 209 badak diburu untuk diambil culanya di Taman Nasional Afrika Selatan, semuanya di Taman Nasional Kruger.

Ini sebenarnya penurunan dibandingkan dengan tahun 2020 ketika 247 badak diburu di dalam taman nasional.

Penurunan yang stabil dalam perburuan badak di Taman Nasional Kruger di Afrika Selatan terkait dengan peningkatan intensitas kegiatan anti-perburuan.

Operasi penjagaan dan perburuan para pemburu liar oleh tim gabungan menghasilkan peningkatan cukup drastis jumlah pemburu liar yang berhasil ditangkap dan disidangkan di pengadilan.

Pada tahun 2021, setidaknya ada 189 penangkapan sehubungan dengan kegiatan perburuan, yakni sebanyak 77 di dalam Taman Nasional Kruger dan 109 di luar Taman Nasional.

Terdapat peningkatan jumlah penangkapan dibandingkan dengan 156 orang yang ditangkap di seluruh negeri pada tahun 2020 dalam kasus perburuan ilegal badak putih Afrika.

Dalam 38 vonis yang dijatuhkan oleh pengadilan, 37 kasus menghasilkan hukuman bagi 61 tersangka pemburu/penyelundup badak.

Namun demikian, salah satu konsekuensi yang tidak diinginkan adalah pergeseran sindikat perburuan dalam mencari lokasi yang lebih mudah ke daerah lain.

Sehingga mengakibatkan mereka menyasar lahan konservasi milik pribadi, di mana 124 ekor badak dibunuh di tahun 2021, dibanding 37 ekor pada tahun 2020.

Baca Juga: 30 Badak Putih Afrika Selatan Pindah ke Rwanda Naik Boeing 747

Badak Hitam Afrika (Diceros bicornis occidentalis) di Gemsbokvlakte, Afrika Selatan (Sumber: Wikipedia/Yathin S Krishnappa )

Selama tahun lalu, upaya konservasi dan anti-perburuan telah diintensifkan di seluruh negeri.

Hal ini tak lain sebagai ikhtiar bersama yang dilakukan oleh kawasan konservasi milik negara, pemerintah dan pemilik tanah swasta untuk mengurangi perburuan badak di Afrika Selatan.

Taman Nasional di Afrika Selatan, cagar alam provinsi, dan pemilik lahan konservasi pribadi yang merawat badak memotong cula badak untuk mencegah pemburu liar.

Sementara Taman Nasional saat ini mempelajari kemungkinan tindakan tambahan seperti inisiatif anti-perburuan yang berfokus pada penangkapan pemburu dan pembentukan populasi badak tambahan di luar Taman Nasional Kruger.

Jumlah badak di Taman Nasional Kruger yang luasnya sebesar Israel, berkurang selama dekade terakhir oleh perburuan ilegal dan kekeringan. 

"Salah satu konsekuensi yang dihindari adalah, sindikat perburuan mencari mangsa yang mudah ke daerah lain dan ini mengakibatkan mereka menyasaar lahan-lahan konservasi badak milik pribadi," demikian disebutkan dalam pernyataan tahunan Departemen Lingkungan Afrika Selatan.

Afrika Selatan adalah rumah bagi sebagian besar badak putih dunia dan sebagian badak hitam.

Satwa-satwa tersebut dibunuh untuk diambil culanya.

Kemudian diselundupkan ke Asia Timur, di mana cula badak dipercaya efektif mengobati kanker dan meningkatkan kejantanan alat vital lelaki.




Sumber : Kompas TV/Straits Times


BERITA LAINNYA



Close Ads x