Kompas TV internasional kompas dunia

G20 Ditutup dengan Komitmen Netralitas Karbon Tanpa Target Waktu Spesifik

Kompas.tv - 31 Oktober 2021, 22:10 WIB
g20-ditutup-dengan-komitmen-netralitas-karbon-tanpa-target-waktu-spesifik
KTT G20 resmi ditutup pada hari Minggu 31 Oktober 2021 dengan komunike yang berisi komitmen kompromi untuk mencapai netralitas karbon pada atau sekitar pertengahan abad, dan mengakhiri pembiayaan publik untuk pembangkit listrik tenaga batu bara (Sumber: AP Photo/Luca Bruno)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Hariyanto Kurniawan

Menurut komunike terakhir, para pemimpin G20 mengatakan mereka akan “mempercepat tindakan di seluruh sektor mitigasi, adaptasi dan keuangan, seraya mengakui pentingnya mencapai nol emisi gas rumah kaca secara global atau netralitas karbon pada atau sekitar pertengahan abad ini.”

Seorang pejabat Prancis mengatakan "pertengahan abad" berarti tahun 2050 dalam arti sempit.

"Tetapi mengingat keragaman negara-negara G-20, itu berarti semua orang setuju untuk tujuan bersama sambil memberikan sedikit fleksibilitas untuk memperhitungkan keragaman nasional,” kata pejabat Prancis itu yang berbicara dengan syarat anonim, menyitir pencemar karbon utama China dan India, serta Indonesia.

Beberapa negara menetapkan 2050 sebagai tenggat waktu untuk emisi nol, sementara China, Rusia, dan Arab Saudi menargetkan tahun 2060.

Masa depan batu bara, sumber utama emisi gas rumah kaca, menjadi salah satu hal yang paling sulit untuk disepakati oleh G20.

Baca Juga: KTT G20, Jokowi Berpidato Soal Penguatan Peran UMKM dan Perempuan

Para pemimpin negara-negara G20 sepakat tentang pentingnya mencapai strategi global vaksinasi Covid-19 yang telah ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). (Sumber: Dok. Arsip Setpres)

Pada KTT G20 di Roma, para pemimpin sepakat mengakhiri penyediaan keuangan publik internasional untuk pembangkit listrik tenaga batu bara baru di luar negeri pada akhir tahun 2021.

Hal itu juga mengacu pada dukungan keuangan untuk membangun pembangkit listrik tenaga batu bara di luar negeri, sesuatu yang telah ditinggalkan oleh negara-negara Barat, dan ekonomi utama Asia sekarang melakukan hal yang sama.

Seperti diketahui, Presiden China Xi Jinping mengumumkan di Majelis Umum PBB bulan lalu, Beijing akan berhenti mendanai proyek-proyek semacam itu, dan Jepang dan Korea Selatan membuat komitmen serupa di awal tahun.

Kegagalan G20 untuk menetapkan target penghentian penggunaan batu bara domestik secara bertahap merupakan pukulan bagi Inggris, yang berharap akan ada kemajuan dalam masalah ini di COP26.

Juru bicara Perdana Menteri Boris Johnson, Max Blain, mengatakan komunike G20 tidak pernah dimaksudkan untuk menjadi tuas utama untuk mengamankan komitmen pada perubahan iklim, yang akan disepakati pada KTT Glasgow.

Dia mengatakan Inggris akan terus mendorong "komitmen ambisius" pada batu bara.

 




Sumber : Associated Press


BERITA LAINNYA



Close Ads x